Traditional Games Returns

Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar!

Pengalamanku Bermain di Perlombaan 17 Agustusan

Rabu, 18 Agustus 2021 ~ Oleh Aisyah Umi Khalsum ~ Dilihat 299 Kali

Hai Sobat TGR!

Perkenalkan, namaku Aisyah. Sebelum datangnya pandemi COVID-19, momentum perayaan 17 Agustus tentunya sangat ditunggu bagi anak-anak di Indonesia. Dalam menyambut datangnya bulan Agustus, setiap desa dari kawula muda mau pun dewasa sudah mempersiapkan dan mempercantik rumahnya dengan pemasangan pernak-pernik 17-an, seperti bendera, lampu warna-warni, maupun mengecat jalan dengan gambar yang bernuansa kemerdekaaan.

Selain itu, momentum perayaan 17-an yang paling ditunggu oleh masyarakat kampung adalah perlombaan. Lomba-lomba yang diadakan dalam memeriahkan gempitanya kemerdekaan antara lain, makan kerupuk, pecah air, panjat pinang, memasukkan pensil dalam botol, tarik tambang, bakiak, memasak, merias, sepakbola dengan sarung, kelereng dengan sendok, dan lain-lain. Lomba-lomba inilah yang sangat aku rindukan ketika beranjak dewasa saat ini. Dulu waktu kecil aku sangat suka mengikuti perlombaaan 17-an, meski pun aku tidak bisa menang di setiap lombanya, tetapi aku sangat senang dapat memeriahkan dan andil dalam bagian perayaan 17 Agustus.

Lomba yang sangat kusukai waktu itu adalah lomba makan kerupuk dan pecah air. Menurutku, lomba makan kerupuk selain mengenyangkan, juga membuat keseruan tersendiri bagiku. Lomba pecah air, menurutku ini perlombaan yang menegangkan tetepi seru juga ketika diikuti. Menegangkannya karena setiap peserta ditutup matanya dengan kain lalu berjalan menuju arah air yang sudah gantungkan. Setiap peserta diberi pemukul dari pelepah pisang untuk dapat memecahkan air. Kalau salah sasaran, bisa-bisa penonton yang kena sabetan dari pelepah pisang ini. Bermain dengan mata tertutup, para peserta berjalan menuju ke arah depan tempat air yang sudah dimasukkan ke dalam plastik dan digantungkan seperti jemuran. Peserta yang dapat memecahkan air terlebih dahulu itulah yang menang. Keseruan dalam perlombaan pecah air membuat kesan tersendiri bagiku waktu kecil.

(Kontributor, Aisyah Umi Khalsum/ed.AW)

 

SUMBER GAMBAR:

Dokumentasi pribadi

Opini Sobat Tgr Merdekabermain
Komentari Tulisan