Dalam rangka memperingati hari obesitas dunia pada 4 Maret 2022, Yayasan Lentera Anak dan Youth Health Programme (YHP) Indonesia bersama dengan TGR Campaign mengadakan bincang-bincang melalui media sosial. Yayasan Lentera Anak dan Youth Health Programme (YHP) Indonesia adalah organisasi yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan remaja di sekolah. Topik yang diangkat dalam bincang-bincang kali ini yaitu seputar obesitas, permainan tradisional, dan hubungan di antara keduanya.
(Dokumentasi TGR Community, 2022)
Obesitas, jika kita ketahui lebih dalam lagi, memiliki banyak hubungannya dengan bermain dan bergerak. Obesitas sendiri adalah penumpukan lemak berlebihan yang tidak dikeluarkan dalam jangka waktu lama. Selain itu, obesitas dapat menjadi pemicu penyakit tidak menular, seperti strok dan diabetes loh teman-teman.
Apa sih faktor penyebab obesitas dan bagaimana cara kita menghindarinya ya? Sebenarnya faktor penyebab timbulnya obesitas banyak sekali, tetapi beberapa yang mendominasi antara lain yaitu pola makan yang tidak sehat, jarang melakukan aktivitas fisik, dan adanya keturunan genetik. Yuk simak pembahasan di bawah ini untuk lebih mengetahui lengkapnya
Pola makan yang tidak sehat itu ternyata berpotensi menyebabkan obesitas loh teman-teman. Misalnya kalau teman-teman sering mengonsumsi makanan yang mengandung gula, minyak, tinggi kalori dan lemak, bisa menimbulkan naiknya berat badan. Lalu, secara tidak langsung kenaikan berat badan ini dapat menyebabkan obesitas. Selain itu, pola makan yang tidak teratur seperti sering melewatkan sarapan, ternyata juga dapat menimbulkan tingkat risiko obesitas. Namun, jarang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik menjadi penyebab obesitas yang lebih sering daripada memiliki kebiasaan pola makan yang tidak sehat.
(Dokumentasi TGR Community, 2022)
Tidak hanya disebabkan kebiasaan hidup yang tidak sehat, faktor genetik atau keturunan juga menjadi salah satu penyebab obesitas. Anak yang memiliki orang tua bertubuh gemuk memiliki potensi obesitas lebih besar, karena pada umumnya mereka memiliki aktivitas dan pola makan yang serupa dengan orang yang menderita obesitas. Kabar bahagianya, potensi obesitas karena genetik dapat dicegah dengan menerapkan pola makan sehat dan rutin berolahraga.
Oleh karena itu, untuk menghindari obesitas penting sekali menerapkan konsumsi pola makan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa dilakukan dengan menghindari minuman manis dan makanan yang tinggi kalori, serta menghindari makanan gorengan dan berlemak. Aktivitas fisik juga tidak kalah pentingnya loh, karena badan kita diciptakan dengan tujuan untuk bergerak layaknya otak yang diciptakan untuk berpikir. Jika badan tidak digunakan untuk bergerak, akan ada banyak konsekuensinya bagi tubuh. Bayangkan kalau badan teman-teman hanya digunakan untuk rebahan dan malas-malasan, pasti badan akan menjadi kaku dan cepat lelah.
Di sisi lain, ternyata keadaan mental seseorang berkaitan erat dengan reaksi fisik orang tersebut. Misalnya ada anak kecil sedang sedih dan murung sendirian, kalau hal ini terus berlanjut, dapat berdampak pada terganggunya kesehatan anak. Contoh yang terjadi pada orang dewasa yaitu saat akan presentasi di depan banyak orang, tetapi perut tiba-tiba merasa mulas. Hal itu menandakan ada sesuatu yang menghubungkan otak dengan reaksi fisik tubuh seseorang. Jika pikiran positif maka respons tubuh juga akan positif, begitu pula sebaliknya.
(Dokumentasi TGR Community, 2022)
Hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana cara mengukur tingkat obesitas dalam tubuh kita. Kita dapat melakukannya dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT), yaitu berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter yang telah dikuadratkan. Dari hasil perhitungan tersebut, jika didapat nilai 18-22,9 berarti massa tubuh masih normal, 23-35 sudah harus mulai waspada dengan risiko obesitas dan mengubah kebiasaan hidup. Apabila nilai lebih dari 25 diartikan menderita obesitas dan perlu ke dokter untuk konsultasi lebih lanjut.
Permainan tradisional sangat direkomendasikan untuk mencegah obesitas karena banyak jenis permainan yang membuat tubuh kita bergerak sekaligus membuat perasaan bahagia, sehingga kita bisa sehat baik secara fisik maupun mental. Beberapa permainan tradisional yang membuat tubuh kita bergerak adalah lompat karet, lenggang rotan, egrang, gobak sodor, dan benteng-bentengan. Selain mampu membantu mencegah obesitas, permainan tradisional juga memiliki manfaat lain, yaitu kita bisa bersosialisasi dengan teman-teman lain atau membangun relasi yang lebih erat dengan keluarga.
Yuk teman-teman jangan lupa untuk tetap jaga kesehatan dengan menjaga pola makan sehari-hari. Tentunya luangkan waktu untuk beraktivitas fisik, bisa dengan olahraga atau bermain permainan tradisional bersama keluarga dan teman-teman lain. Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar! (AMI/ed.NIU)
Tgr Event Tgrcampaign Tgr CampaignMitra Kolaborasi:
Copyright © 2017 - 2023 Traditional Games Returns All rights reserved.