Jum'at, 09 Desember 2022 ~ Oleh Traditional Games Returns ~ Dilihat 206 Kali

Cianjur, 3 Desember 2022 - TGR Community berkolaborasi dengan MRI (Masyarakat Relawan Indonesia) Jakarta Pusat telah melaksanakan kegiatan penyaluran bantuan untuk anak-anak penyintas gempa Cianjur. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh anak-anak penyintas gempa di Kp. Sindang Palay RT 02/ RW 10, Desa Talaga, Kec. Cugenang. Anak-anak terlihat bersuka cita dan antusias mengikuti semua kegiatan dengan didampingi oleh enam orang relawan MRI Jakarta Pusat.  

Penyaluran bantuan berupa 150 paket makanan ringan untuk anak-anak, 1000 liter air bersih, operasional dan logistik kegiatan para relawan, serta paket permainan tradisional seperti satu set ular tangga raksasa, satu set dampu bulan, 10 pluit bambu, lima buah gasing bambu, empat buah yoyo, tiga set congklak, dan dua karet loncatan. Bantuan ini hasil dari penggalangan dana melalui media sosial TGR Community dan MRI Jakarta Pusat mulai 26 November - 2 Desember 2022 yang berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 1.002.474.  

(Dokumentasi TGR Community, 2022)

Tidak hanya penyaluran bantuan, anak-anak juga diajak bercerita dan bermain permainan tradisional untuk membantu meringankan trauma akibat gempa Cianjur yang terjadi pada 21 November lalu. Gempa berkekuatan 5,6 magnitudo tentu banyak memberikan dampak psikologis bagi warga, termasuk anak-anak. Apalagi BMKG mencatat telah terjadi 297 gempa susulan yang terjadi di Cianjur hingga tanggal 28 November 2022. Akibat peristiwa ini, anak-anak penyintas gempa rentan menjadi lebih sensitif, mudah menangis, mudah marah, mudah panik ketika mendengar suara gemuruh.

(Ilustrasi TGR Community, 2022)

Afid Afrianto Akbar, ketua MRI Jakarta Pusat dan Pembina Relawan Pelajar Jakarta, mengucapkan rasa terima kasih kepada TGR Community atas kolaborasinya serta semua pihak yang berpartisipasi dalam berlangsungnya kegiatan ini. Diharapkan, penyaluran bantuan dapat kembali menciptakan senyum bahagia dari anak-anak penyintas gempa di Cianjur. 

Kak Afid bercerita, “Senang banget, bahagia bisa melihat mereka ketawa, tersenyum. Mereka bisa main permainan tradisional sambil mereka bisa bercerita. Walaupun mereka masih merasa, trauma tapi mereka tetap ceria saat main bersama.” 

Kak Afid juga bercerita tentang anak umur 3 atau 4 tahun saat main bambu tiup. Ia terlihat senang sekali bisa membunyikannya dan bahkan sampai berkeliling satu tenda untuk menunjukan ke orang-orang kalau mainan yang ia pegang dapat berbunyi. 

Saat yang lain sedang bermain, seorang anak bertanya dengan bahasa Sunda yang artinya, “Aku boleh main itu nggak, kak? Tapi kakak ajarin dulu mainnya." Ternyata anak tersebut ingin bermain gasing dan ketika dimainkan ia sangat senang sekali dan takjub gasingnya mengeluarkan bunyi. Lalu saat bermain dampu dan ular tangga anak-anak bermain dengan antusias dan suportif. 

Di akhir pertemuan, Kak Afid berpesan untuk semuanya, “Semoga permainannya tradisional ini tetap lestari, bahkan mengalahkan permainan gawai. Sangat disayangkan kalau masa anak-anak harus di depan gawai.”

(Dokumentasi MRI Jakpus, 2022)

Memang kebahagiaan dan keceriaan bisa didapatkan dengan cara yang sederhana. Tidak harus terus menerus didapatkan melalui gawai ataupun sesuatu yang canggih, tetapi bisa didapatkan melalui kegiatan sederhana ataupun dengan perlengkapan yang sederhana. Kak Jesika Juliana, S.Psi., M.A. selaku psikolog TGR berpesan “Untuk anak-anak, bermain bukan sekedar main-main! Setelah peristiwa traumatis, bermain membantu untuk membangun kepercayaan kepada orang lain. Bermain juga membantu untuk meredam rasa trauma karena bisa mendorong emosi positif pada anak, di saat situasi sedang menakutkan dan mencekam.” 

Nah, bagi sobat TGR yang mau ikut membagikan kebahagiaan dan keseruan untuk anak-anak sekaligus melestarikan permainan tradisional, bisa banget untuk berdonasi ke KitaBisa.com. Nantinya donasi dari Sobat TGR akan disalurkan ke anak-anak berupa permainan tradisional. Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar! (ACN/ed.SEP)

Referensi:

Thoyibah, Z; M. Dwidiyanti; M. Mulianingsih; W. Nurmayani; dan R. I. Wiguna. 2019. Gambaran Dampak Kecemasan dan Gejala Psikologis pada Anak Korban Bencana Gempa Bumi di Lombok. Journal of Holistic Nursing and Health Science, vol 2 (1): 31 – 38.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Badan Geologi. 2022. Geologi Gempa Cianjur – 21 November 2022. Available at https://vsi.esdm.go.id/index.php/gempabumi-a-tsunami/kejadian-gempabumi-a-tsunami/4023 [Accessed in December 8th 2022].