Throwback Keseruan Peringatan Sumpah Pemuda 2024 melalui Acara Nusantara Heritage Expo bersama Siswa SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
Senin,
18 Nopember 2024
~ Oleh Traditional Games Returns ~ Dilihat 78 Kali
Halo, Sobat TGR! Pada tanggal 28 Oktober lalu bertepatan dengan “Hari Sumpah Pemuda”, Tim TGR bersama SMA Muhammadiyah 3 Jakarta mengadakan acara yang seru banget lho, “Nusantara Heritage Expo”. Seperti apa sih acaranya? Lalu bagaimana sih keseruannya? Throwback yuk!
Kenalan dulu yuk, sama Nusantara Heritage Expo!
Kak Nina, Founder dari TGR mewawancarai salah satu guru dari SMA Muhammadiyah 3 Jakarta yaitu Ibu Alya, untuk mengetahui gambaran dari acara “Nusantara Heritage Expo”. Berdasarkan penjelasannya, acara ini dibagi menjadi empat rangkaian acara utama yang tentunya seru-seru, yaitu Parade, Pasar Nusantara, Mangala Theater, dan Galeri Nusantara.
“Di sini tuh kegiatannya ada banyak, jadi kalau utamanya dibagi jadi empat. Ada bagian “Parade”, jadi kalau yang Parade ini ada supporter dan ada icon yang mereka ini keliling sekitar jalan sekolah, kemudian balik lagi ke sekolah, dan kemudian memparadekan di hall, gitu. Nah, kemudian kita ada Pasar Nusantara, jadi kalo Pasar Nusantara ini ada berbagai macam booth jajanan semuanya itu bertemakan Nusantara.”
“Nah, kegiatan kita ini kebetulan memang namanya adalah “Nusantara Heritage Expo”. Kemudian yang ketiganya itu adalah “Mangala Theater” namanya, jadi Mangala Theater ini bukan mereka ber-theater/berdrama, tapi melainkan mereka ini menampilkan tarian khas daerah atau nyanyian khas daerah, seperti itu. Selanjutnya ada “Galeri Nusantara”, jadi kalo Galeri Nusantara ini mereka melukis dan membuat karya di media lainnya yang bertemakan Nusantara juga, gitu kak” ujar Bu Alya, Guru SMA Muhammadiyah 3 Jakarta.
Berdasarkan dari penuturan Ibu Alya, acara ini dibagi menjadi empat rangkaian acara utama seperi Parade yang mana ada supporter sekolah beserta icon berkeliling di lingkungan sekitar sekolah hingga kembali ke hall, lalu ada Pasar Nusantara dengan berbagai kuliner khas Nusantara, Mangala Theater yang menyajikan tarian/nyanyian khas daerah oleh para siswa, serta ditutup dengan para siswa melukis dan membuat karya dengan tema Nusantara di rangkaian acara Galeri Nusantara. Wah, ternyata melalui penjelasan ini sudah terlihat ya, bahwa acara ini pasti bakalan seru deh!
Kompilasi Parade
(Dokumentasi SMA Muhammadiyah 3 Jakarta, 2024)
Foto Pasar Nusantara
(Dokumentasi SMA Muhammadiyah 3 Jakarta, 2024)
Kompilasi Mangala Theater
(Dokumentasi SMA Muhammadiyah 3 Jakarta, 2024)
Ternyata, acara yang seru banget ini bukanlah sekedar festival saja lho, Sobat TGR! Acara ini berfungsi untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, sekaligus menjadi penerapan dari P5 (ProyekPenguatan Profil Pelajar Pancasila) Kurikulum Merdeka, tepatnya pada tema Kebinekaan dan Wirausaha. Hal ini juga disampaikan oleh Ibu Alya sebagai berikut:
”Jadi semua rangkaian kegiatan ini bukan semata-mata hanya sekedar festival aja kak, kebetulan ini sekalian memperingati acara “Hari Sumpah Pemuda”. Ini adalah bagian dari Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila, atau yang disingkat P5 yang mana bagian dari kurikulum Merdeka. Jadi Kurikulum Merdeka itu memang sangat luar biasa ya, di mana mereka ini gak belajar di kelas aja, tapi mereka diberikan project, diberikan tanggung jawab yang mana mereka ini bisa lho menjalankannya.”
”Tema dalam P5 kali ini adalah “Kebhinekaan”, selain “kebhinekaan” ini pun mereka dilatih dalam bidang enterpreneurnya, jadi kita mengambil sekaligus beberapa temanya, yang mana ada kebhinekaan, ada enterpreneurnya, ada keseniannya, dan pengenalan terhadap budaya, gitu”. Tambah Ibu Alya, Guru SMA Muhammadiyah 3 Jakarta.
Tema Utama dari P5 Kurikulum Merdeka
Nah, selain empat rangkaian utama dari acara Nusantara Heritage Expo yang tentunya seru-seru ini, ada satu rangkaian acara tambahan yaitu lomba permainan tradisional! Lomba Permainan tradisional ini tidak kalah seru dari rangkaian acara lainnya dan pastinya dipanitiai langsung oleh Tim TGR, lho! Penasaran bagaimana keseruannya? Yuk simak!
Keseruan Lomba Permainan Tradisional
Kegiatan “Lomba Permainan Tradisional” ini dimulai pada pukul 07.30 dengan registrasi para siswa peserta lomba di Lobby SMA Muhammadiyah 3 Jakarta, lalu disusul dengan pembukaan dan perkenalan tipis-tipis dari Tim TGR. Berdasarkan keterangan dari Ibu Alya, ternyata para peserta dari lomba ini adalah siswa kelas XII saja lho, tujuan dari perlombaan ini adalah untuk memperkenalkan budaya Indonesia yang “ternyata” tak hanya tari-tarian maupun kuliner saja, melainkan ada juga permainan tradisional.
”Jadi kalau di permainan daerah ini, diikuti oleh khusus kelas XI dan XII. Jadi mereka bersaing untuk memperebutkan juara dan balik lagi nih nostalgia, “ini lho permainan khas Indonesia ternyata”, kan selama ini kan anak-anak taunya permainan modern aja ya dan di sini kita memperkenalkan juga tema Nusantara. Berarti mereka juga harus tau kalau enggak cuman tentang tarian, enggak cuman tentang jajanan aja, tapi ada juga lho permainannya”.
“Nah, itu dia kak. Jadi sebagian dari mereka ini ada yang sudah tau karena sudah diperkenalkan oleh orang tuanya. Tapi, sebagian dari mereka itu baru mengetahui. Jadi mungkin akan ada ketimpangan-ketimpangan nih, ada yang merasa “Oh, aku pernah main ini” tapi yang belum pernah akan merasa kayak “ini gimana ya cara mainnya?” Nah, di situlah letak persaingan mereka, excited-nya mereka kayak gimana, terus juga mereka itu aku lihat antusias banget ikutnya. Terus mereka itu juga kayak jiwa persaingannya tinggi banget ya,” tambah Ibu Alya, Guru SMA Muhammadiyah 3 Jakarta.
Berdasarkan penjelasan dari Ibu Alya, ada beberapa siswa yang sudah diperkenalkan permainan tradisional ini oleh orang tuanya, namun ada juga yang baru mengetahui permainan ini. Hal ini menimbulkan ketimpangan, namun justru dengan adanya ketimpangan ini yang membuat lomba ini menjadi lebih seru! Anyway, tanpa babibu lagi, yuk kita intip jalannya perlombaan!
Jalannya Perlombaan Permainan Tradisional
Permainan pertama dalam lomba permainan tradisional adalah, lari balok! Lomba ini dibagi menjadi dua bagan (kanan-kiri) dengan sistem gugur dan diikuti oleh tiga perwakilan siswa laki-laki dari 29 kelas. Ada yang tau gak nih cara bermainnya? Berikut cara bermain lari balok:
- Peserta harus menginjak balok kayu untuk berjalan atau berlari dan tidak boleh menyentuh tanah dengan kaki.
- Setelah menginjak satu balok, peserta harus mengambil balok lainnya dan menggerakkan balok tersebut ke depan sebagai pijakan berikutnya.
- Setiap peserta bergerak maju dari garis start menuju garis finish dengan tetap berpijak di atas balok.
Lalu tim yang tercepat mencapai garis finish sambil tetap menggunakan balok sebagai pijakan dianggap sebagai pemenang. Berikut adalah keseruannya pada lomba lari balok!
Jalannya Perlombaan Lari Balok
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Wah, bagaimana Sobat TGR? Seru sekaligus tegangnya dapet gak nih kira-kira saat permainan? Pemenang dari lomba lari balok adalah kelas XI 4 SC, selamat ya!
Foto Bagan Lomba Lari Balok
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Selanjutnya untuk lomba yang kedua, adalah lari enggrang bambu! Tentunya tidak asing bukan dengan permainan satu ini? Permainan tradisional ini bisa menggunakan batok kelapa sebagai alat bantunya dan sangat mementingkan keseimbangan sebagai ikonnya.
Peserta dari lomba ini sama seperti sebelumnya, yaitu dibagi menjadi dua bagan yang diikuti 29 kelas. Namun, yang berbeda adalah kali ini yang bermain adalah para siswi perempuan, dengan jumlah tiga orang setiap kelas. Berikut peraturan lomba lari enggrang bambu:
- Setiap peserta menempatkan kaki di atas dua bambu, satu bambu untuk setiap kaki.
- Peserta memegang tali yang terikat pada bambu untuk membantu mengangkat dan menggerakkan bambu sambil berjalan atau berlari.
- Gerakan harus dilakukan tanpa melepaskan kaki dari bambu dan tanpa menyentuh tanah.
Lomba Lari Enggrang Bambu
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Sudah terlihat bukan serunya bagaimana? Nah, yang memenangkan permainan kali ini adalah perwakilan dari kelas XII IIS 2, wah selamat ya!
Foto Bagan Lomba Lari Enggrang
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Permainan terakhir nih Sobat TGR, ada damdas enam belas batu yang pastinya tak kalah seru! Ada yang sudah tidak asing dengan permainan ini? Atau mungkin belum pernah memainkannya?
Ternyata pemainan ini mirip dengan permainan catur lho, namun yang membedakan dalam permainan ini menggunakan batu sebagai pionnya dan papan khusus yang biasanya digambar di tanah atau permukaan lain. Permainan ini dimainkan dengan penuh strategi ini terasa amat seru, ditambah dengan perasaan was-was dan tegang menjadi satu. Berikut cara bermain damdas enam belas batu!
- Setiap pemain menempatkan enam belas batu miliknya di titik-titik persimpangan garis pada papan damdas.
- Pemain bergantian menggerakkan satu batu milik mereka ke titik yang bersebelahan (secara horizontal, vertikal, atau diagonal) yang kosong.
- Pemain bisa "melompati" batu lawan yang ada di titik bersebelahan dengan batu mereka dan langsung menuju ke titik kosong di belakang batu lawan. Dengan ini, batu lawan akan diambil atau "dimakan" dan keluar dari permainan.
- Pemain bisa "melompati" lebih dari satu batu lawan dalam satu giliran jika ada lebih dari satu kesempatan.
Bagaimana Sobat TGR, apakah sudah paham cara bermain permainan ini? Kalau begitu, yuk intip keseruannya sebagai berikut!
Potret Lomba Damdas Enam Belas Batu
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Permainan tradisional yang mengandalkan taktik penuh ini dimenangkan oleh perwakilan dari kelas XII MIA 1 yaitu Azwar, selamat ya! Nah, ketika diwawancari oleh Kak Nina, kampiun damdas kita ini ternyata mengaku bahwa ia belum pernah main damdas sama sekali, lho!
“Belajarnya sih, aku gak belajar apa-apa, cuman lihat dari permainan yang lain. Jadi aku bikin strateginya ya…strategi yang mirip sama catur, biasanya kalau main catur itu mainnya sangat defensive. Makanya saya selama main, mencoba main dengan struktur yang defensive.”
”Iya belum pernah main sama sekali, tapi dari tadi aku nontonin orang main aku nemu kelemahan sih. Kalau kalian kuasain bagian paling pojok, itu lebih bagus daripada kuasain bagian tengah. Pas saya ronde kedua itu, pokoknya dibantai sama lawan. Tapi gak tau gimana, akhirnya comeback,” ujar Azwar siswa XII MIA 1 pemenang damdas enam belas batu.
Berdasarkan penuturan dari Azwar, ia belum pernah sama sekali bermain permainan damdas enam belas batu. Namun, setelah melakukan berbagai observasi dengan melihat-lihat siswa lain bermain, ia menyimpulkan bahwa permainan ini mirip dengan catur. Ia juga menuturkan bahwa jika bermain damdas, lebih baik mengamankan bagian pojok terlebih dahulu agar cepat menang. Wah keren banget ya strategi dari Azwar ini!
FYI nih Sobat TGR, selain permainan tradisional yang dilombakan, Tim TGR juga membawa beberapa permainan tradisional lho untuk dimainkan para siswa. Permainan tradisional yang dibawa adalah congklak, gasing, dan dampu bulan.
Kompilasi Permainan Tradisional selain yang Dilombakan
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Acara diakhiri dengan pembacaan pemenang lomba pada pukul 14.15-14.30 WIB, sekali lagi selamat ya buat para pemenang! Selain itu, tak lupa ditutup dengan part yang paling penting, yaitu foto bersama! Cheese!
Pembacaan Pemenang Lomba
(Dokumentasi SMA Muhammadiyah 3 Jakarta, 2024)
Foto Bersama
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Berakhir sudah keseruan dalam acara ini! Bagaimana Sobat TGR, seru bukan? Ternyata permainan tradisional bisa dijadikan perlombaan juga ya. Yuk bagi Sobat TGR yang tertarik juga untuk membuat acara yang menarik terkait permainan tradisional, bisa klik tautan di sini ya! Lupakan Gadget-mu, Ayo Main di Luar! (DA/ed. HRV)
Writer: Dea Meilyana
Editor: R. Harvie Rizqullah B. R
Publisher: R. Harvie Rizqullah B. R
Traditional Games Returns Tgr Goes To School Sma Muhammadiyah 3 Jakarta Sumpah Pemuda Peringatan Sumpah Pemuda Nusantara Heritage Expo Kurikulum Merdeka P5 Lomba Permainan Tradisional