TGR Campaign untuk Permainan Tradisional Lestari
Kamis,
06 September 2018
~ Oleh Traditional Games Returns ~ Dilihat 2023 Kali
Oleh Mila, Ambassador TGR sekaligus Ketua Forum Anak Kab. Gowa
Bergabung di Traditional Games Return (TGR)merupakan hal baru bagi saya. Berawal dari senior yang membagikan info tentang pendaftaran TGR Campaign, saya pun tertantang mencoba mendaftar.
Tergabung dalam Forum Anak Kabupaten Gowa, selama 2 tahun ini saya bersentuhan dengan hal-hal terkait kluster pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya. Misi pelestarian permainan tradisional Indonesia yang diusung TGR menambah semangat saya untuk mengikuti TGR Campaign. Ini juga mengembalikan memori masa kecil tentang permainan yang sering saya mainkan bersama teman-teman.
Jujur, beberapa minggu setelah pendaftaran, saya sempat lupa dengan hal itu. Untung ada teman yang memberitahukan bahwa saya lolos tahap pendaftaran. Berkenalan dengan teman-teman yang tersebar di berbagai daerah, berbagi pengalaman dan berbagi info tentang permainan tradisional yang ada di daerah masing-masing.
Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2017 menjadi langkah awal saya sebagai ketua Forum Anak Kabupaten Gowa periode 2017-2018 dan teman-teman dari TGR Campaign Kab. Gowa dalam mengampanyekan permainan tradisional dan menggaungkan TGR Campaign itu sendiri. Kami menyelenggarakan PERI ANAK.
PERI ANAK Kab. Gowa 2017 dengan bantuan dan dukungan dari beberapa aliansi yang bergerak dalam bidang anak seperti Yayasan Bakti, LPA Kab. Gowa, Dinas PPPA, Dinas Sosial, Rumah Dongeng, Taman Baca Kreatif Anak, Sahabatku Foundation, SPAK KPK, dan tentunya TGR Campaign berlangsung dengan meriah di Lapangan Syekh Yusuf Kab. Gowa. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah senam Three Ends, pengenalan forum anak, lomba mewarnai, bermain permainan tradisional yaitu ular naga, ular tangga raksasa, dan asing-asing (gobak sodor) yang diselingi dengan sosialisasi TGR Campaign. Sebelum kegiatan berakhir, kami disuguhkan sebuah dongeng oleh Rumah Dongeng.
Warga sekitar sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Terutama saat sesi permainan tradisional, baik anak-anak maupun dewasa ikut bermain. Anak-anak sangat senang saat timnya menang dalam permainan asing-asing. Orang dewasa pun juga seakan mengingat memori masa kecilnya saat bermain permainan tersebut. Ada yang jatuh, ada yang lompat kegirangan, ada yang nangis, ada yang berebutan untuk bermain. Saya pikir mereka sudah lupa dengan permainan ini, ternyata sebaliknya. Rasa syukur yang saya rasa saat melihat mereka bermain bersama teman-teman yang baru mereka kenal, sorak sorai para pendukung mereka untuk memberikan semangat.
Pada Hari Anak Sulawesi Selatan pun, Forum Anak Sulawesi Selatan (FASS) mengangkat permainan tradisional sebagai inti kegiatan. Saat itulah teman-teman TGR seluruh Sulawesi Selatan bersatu untuk melaksanakan tugas sebagai bagian dari TGR. Ada permainan lompat karet, congklak, kelereng, asing-asing, dan permainan tradisional khas Sulawesi Selatan. Kami bermain bersama ratusan anak yang memadati Kantor Gubernur Sulawesi Selatan. Selain anak-anak, kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Selatan beserta wakilnya, beberapa kepala dinas provinsi Sulawesi Selatan, dan tentunya lengkap 24 FAD se-Sulawesi Selatan.
Tidak hanya itu, rasa syukur dan bahagia bertambah saat hasil seleksi Ambassador TGR Campaign 2017 diumumkan. Alhamdulillah, untuk kali pertama gelar Ambassador dapat saya raih di TGR Campaign. Ini merupakan tolak ukur bagi saya untuk bisa meningkatkan prestasi.
Semoga TGR Campaign tetap menjadi pelopor permainan tradisional di tengah maraknya permainan dalam gadget (gawai). Tetap semangat para Ambassador dan Campaigner TGR!!
Sumber : https://www.statusfan.com/mading/tgr-campaign-untuk-permainan-tradisional-lestari
Traditional Games Returns Tgrcampaign Lupakan Gadgetmu Ayo Main Di Luar Permainan Traditional