Traditional Games Returns

Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar!

HASIL SURVEI PEMINAT PERMAINAN TRADISIONAL TAHUN 2017

Jum'at, 17 Nopember 2017 ~ Oleh Traditional Games Returns ~ Dilihat 7142 Kali

LIHAT HASIL SURVEI

 

Permainan tradisional, sebuah kegiatan yang patut lestari di Indonesia. Segala jenis permainan tradisional ini tersebar di seluruh pelosok Nusantara, jumlahnya pun mencapai ribuan macam dengan aneka versi cara bermain. Pada saat ini, permainan tradisional tidak hanya dimainkan oleh anak-anak saja, namun para remaja dan orang dewasa pun dapat turut bermain. Alasannya pun beragam, ada yang beranggapan bahwa permainan tradisional melatih ketangkasan, ketelitian, kerjasama, berinteraksi, hingga melatih ketahanan fisik.

Seiring perkembangan zaman, tidak dapat dipungkiri bahwa permainan tradisional telah bergeser dan mulai beralih dengan maraknya permainan digital. Fitur-fitur yang ditawarkan dalam permainan digital tersebut begitu memikat sehingga diminati oleh hampir semua kalangan. Akibatnya, permainan tradisional mulai terkikis dan dianggap “melelahkan”. Padahal, dibandingkan dengan permainan digital, permainan tradisional tidak kalah seru untuk dimainkan.

Berkaitan dengan latar belakang tersebut, Traditional Games Returns Community bersama U-Report Indonesia membuka jajak pendapat pada tanggal 17 November 2017. Dengan tingkat respon sejumlah 97%, jajak pendapat diisi oleh 4963 responden di seluruh Indonesia. Hasil polling tersebut menunjukkan 68% responden lebih menyukai permainan tradisional. Dua alasan utama menyukai permainan tradisional ialah melatih kekompakan sekaligus melestarikan budaya. Berkaitan dengan intensitas bermain, sebanyak 42% responden ikut bermain jika ada kegiatan; 33% bermain seminggu sekali; 18% bermain setiap hari; dan 6% bermain sebulan sekali.

Di sisi lain terdapat 32% responden yang cenderung menyukai permainan digital dengan alasan terbanyak yakni mudah diakses, teknologinya yang canggih, hingga difasiltasi oleh keluarga. Statistik polling juga menunjukkan bahwa mereka yang suka dengan permainan digital sebenarnya juga suka bermain permainan tradisional. Namun, intensitas bermain yang sangat jarang menjadi penyebab utama. Terbukti sebanyak 55% responden memilih untuk turut dalam permainan tradisional hanya jika ada kegiatan tradisi. Tanggapan lain responden  ialah 20% bermain seminggu sekali; 18% bermain setiap hari; dan 8% bermain sebulan sekali.

Pada bagian akhir jajak pendapat, responden menanggapi permainan tradisional saat ini cukup terpuruk dengan angka statistik 57%; sisanya yakni 31% menjawab cukup lestari; 10% menganggap biasa saja; dan 3% tidak peduli. Lebih jauh lagi, jajak pendapat ini sebagian besar responden ialah mereka yang berusia remaja hingga dewasa. Jika melihat data tersebut, dapat diasumsikan bahwa para responden yang menyukai permainan digital ialah generasi muda, khususnya anak-anak.

Terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi permasalahan tersebut, di antaranya ialah permainan digital dianggap sebagai hiburan yang praktis serta kurangnya pengenalan permainan tradisional pada anak-anak. Maka, untuk tetap melestarikan permainan tradisional, setiap orang harus berupaya untuk menumbuhkan rasa cinta kebudayaan kepada generasi muda. Di samping itu, peran orang tua juga penting untuk memberikan pemahaman bahwa permainan tradisional sarat akan nilai budi pekerti sekaligus sebagai bekal untuk tumbuh kembang anak mengasah kemampuan motorik, psikis hingga berinteraksi sosial.

Komentari Tulisan