Traditional Games Returns

Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar!

Peluncuran Album Perdana #1Hope Karya Anthesianz

Kamis, 10 Februari 2022 ~ Oleh Traditional Games Returns ~ Dilihat 639 Kali

Jakarta, 15 Februari 2022 - Traditional Games Returns (TGR) Community diundang dalam peluncuran album perdana salah satu relawan TGR, Anthes Andi. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring berjudul "Colours, Music & Hope" melalui media Zoom Meeting dan disiarkan secara live streaming melalui kanal Youtube Anthesianz, pada hari Senin, 14 Februari 2022 pukul 20.00-21.00 WIB.

(Dokumentasi channel YouTube Anthesianz, diakses 15 Februari 2021)

 

Andi Sulistiadi, atau yang lebih dikenal dengan nama panggungnya yakni Anthesianz, merilis album perdana bertajuk #1Hope yang merujuk pada sebuah pengharapan bahwa dunia ini indah sekali, khususnya kebudayaan Indonesia. Anthesianz juga menyampaikan bahwa dengan diselenggarakannya kegiatan ini akan membawa harapan-harapan baru bangsa-bangsa di dunia.

Dalam penuturannya, tujuan utama kegiatan daring ini diadakan ialah untuk mengedukasi masyarakat umum. Lagu-lagu tersebut diproduksi oleh Anthesianz dan tim sepanjang Desember 2021-Januari 2022. Direncanakan, album kedua akan rilis di bulan Oktober bertajuk "Love", dan album ketiga di tahun depan bertajuk "Truth".

(Dokumentasi channel YouTube Anthesianz, diakses 15 Februari 2021)

 

Dalam kegiatan daring ini pula, Anthesianz menghadirkan tiga orang narasumber yang merepresentasikan masing-masing makna dari kata "Colours, Music & Hope". Pada segmen pertama acara tersebut, mewakili makna "Colours", hadir Samuel Wattimena, perancang busana ternama. Beliau memaparkan ciri khas kain tradisional - yang disebut sebagai wastra - beserta segala keunikannya. Beliau memiliki kepedulian dalam meneruskan tradisi wastra nusantara ini dan beranggapan bahwa harapan bisa tercipta jika kita memiliki harmoni dalam hidup dan hati.

(Dokumentasi channel YouTube Anthesianz, diakses 15 Februari 2021)

 

Pada segmen kedua, "Music", hadir Raden Andika, produser musik yang berkolaborasi dengan Anthesianz dalam produksi musik dan penggarapan albumnya. Menurut Andika, lagu-lagu Anthesianz memiliki unsur yang sangat Indonesia sekali, sebab terdapat simbol yang terepetisi atau berulang yang dimunculkan dalam tiap karyanya. Hal tersebut jugalah yang menjadi identitas bagi Anthesianz.

(Dokumentasi channel YouTube Anthesianz, diakses 15 Februari 2021)

 

Segmen pamungkas, "Hope", Anthesianz memaparkan bahwa pengharapan dimulai dari sebuah edukasi sederhana mengenai salah satu metode pendidikan yang efektif, yaitu dengan bermain. mengerucut pada topik permainan tradisional, Aghnina Wahdini selaku Executive Director TGR, menyampaikan bahasan seputar Dolanan Nusantara. Nina beropini, bahwa karya Anthesianz yang mengandung unsur budaya dapat dikaitkan dengan permainan tradisional karena melambangkan kecintaan terhadap budaya Indonesia.

Permainan tradisional memiliki beragam nilai filosofi dan nilai moral yang baik, seperti saat bermain dampu/engklek. Kita diajarkan bahwa untuk mencapai kesuksesan, kita harus berusaha dan bekerja keras dalam menjalani hidup. Sama dengan proses pembuatan album #1Hope yang menjadi sebuah proses Anthesianz dalam mengekspresikan kerja keras dan karyanya. Nina juga menyampaikan bahwa melestarikan budaya, termasuk permainan tradisional, merupakan tanggung jawab bersama untuk semua kalangan tanpa ada batasan usia. Kegiatan daring ini ditutup dengan pemutaran lagu Anthesianz yang berjudul "Love is In". Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Rumah! (SF)

 

Referensi:

Anthesianz. 2022. "Anthesianz Colours, Music & Hope : Wastra Nusantara & Traditional Games Returns." Diunggah pada 14 Februari 2022, diakses pada 15 Februari 2022. Video YouTube, 1:06:40, https://youtu.be/WdRtFpwBVbo.

Tim Dan Relawan Tgr Anthesianz Album Lagu
Komentari Tulisan