Hari Kartini 2022: Cita-cita Emansipasi, Budi Pekerti, dan Permainan Tradisional
Kamis,
21 April 2022
~ Oleh Traditional Games Returns ~ Dilihat 1835 Kali
Halo Sobat TGR!
Memasuki bulan April, tentu lazim apabila kita mengidentikkannya dengan satu hari yang didedikasikan sebagai penghargaan kepada tokoh emansipasi wanita Indonesia, yaitu R.A. Kartini. Siapa yang tidak mengenal sosoknya yang menginspirasi? Meski benar adanya bahwa beliau tidak turut andil dalam perjuangan mengusir penjajah layaknya Cut Nyak Dhien ataupun Martha Christina Tiahahu, namun isi surat yang ia utarakan kepada Nyonya Abendanon telah nyata menggaungkan betapa Kartini sangat mengharapkan pemerataan pendidikan, khususnya bagi para perempuan di masa itu.
"Acapkali saya dengar orang berkata, bahwa kehalusan budi itu akan datang dengan sendirinya, jika pikiran sudah cerdas, bahwa oleh pendidikan akal budi itu dengan sendirinya menjadi baik dan halus; tetapi setelah saya perhatikan maka saya berpendapat, sungguh kecewa, bahwa tiadalah selamanya benar yang demikian itu, bahwa tahu adab dan bahasa serta cerdas pikiran belumlah lagi jadi jaminan orang hidup susila ada mempunyai budi pekerti." (Rosyadi, 2010:71)
Kutipan surat R.A. Kartini kepada Nyonya Abendanon pada tanggal 21 Januari 1901 tersebut jelas menggambarkan kegelisahan beliau tentang kurangnya pemerataan pendidikan, khususnya mengenai budi pekerti. Di sisi lain, kita juga dapat menyimpulkan bahwa beliau amat peduli dengan kondisi masyarakat di sekitarnya pada masa itu. Maka, sudah sepantasnya, kita sebagai generasi penerus bangsa berusaha untuk merealisasikan kepedulian R.A. Kartini supaya pendidikan budi pekerti yang layak mampu dirasakan oleh semua kalangan tanpa terkecuali.
Banyak cara yang bisa kita lakukan dalam mewujudkan pendidikan budi pekerti, salah satunya dengan bermain permainan tradisional. Kita semua tentu paham, bahwa permainan tradisional sarat filosofi, makna, serta manfaat yang sangat berguna dalam pembentukan karakter. Mulai dari toleransi, tenggang rasa, peduli, kerja sama, interaksi sosial, kemandirian, serta karakter positif lainnya. Lebih jauh lagi, bermain permainan tradisional juga merupakan salah satu bentuk kecintaan kita pada kebudayaan Indonesia. Sebab, di Indonesia terdapat lebih dari 2.600 permainan tradisional. Angka tersebut merepresentasikan bahwa Indonesia kaya akan nilai-nilai keragaman dan warisan budaya.
Berbagai ragam permainan tradisional tersebut tentu dapat dimainkan oleh semuanya tanpa memandang usia, latar belakang, kalangan, maupun gender. Meski demikian, masih ada pandangan bahwa beberapa jenis permainan tradisional hanya cocok dimainkan oleh laki-laki saja atau pantas dimainkan oleh perempuan saja.
Pernyataan tersebut berkaitan dengan hasil survei Hari Kartini yang diselenggarakan oleh TGR Campaign pada tahun 2020. Terdapat 12 jenis permainan tradisional yang menjadi objek survei, yaitu engklek, layang-layang, ular naga, galasin, kelereng, benteng, egrang, bekel, gasing bambu, congklak, petak umpet dan lompat tali. Berdasarkan survei tersebut, mayoritas responden berpendapat bahwa layang-layang, kelereng, gasing bambu itu hanya cocok dimainkan oleh laki-laki. Permainan bekel dan lompat tali hanya cocok dimainkan oleh perempuan. Sedangkan permainan tradisional engklek, ular naga, galasin, benteng, egrang, congklak dan petak umpet cocok dimainkan oleh perempuan dan laki-laki.
Masih perlu edukasi lebih kepada masyarakat mengenai permainan tradisional jika menyangkut tentang laki-laki dan perempuan. Sebab, pada dasarnya semua permainan tradisional asyik dan seru untuk dimainkan dan tidak terpaku pada cocok dimainkan oleh salah satu jenis kelamin.
Cita-cita mulia R.A. Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita masih harus dilanjutkan untuk menghilangkan diskriminasi gender. Sesederhana bermain dengan siapa saja tanpa memandang suku, ras, gender dan agama.
Permainan tradisional menggambarkan keragaman budaya Indonesia. Permainan warisan leluhur ini menjadi salah satu media pemersatu bangsa. Selayaknya, semua orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk melestarikannya. Hompimpa alaium gambreng, dari Tuhan, kembali ke Tuhan, mari kita bermain! Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Rumah! (SF-TGRTeam)
Artikel ini ditayangkan dalam konten kanal YouTube Traditional Games Returns yang dapat disaksikan di sini.
Referensi:
Rosyadi, Imron. 2010. R.A. Kartini: Biografi Singkat 1879-1904. Jogjakarta: Garasi House of Book.
Sumber Gambar:
Dokumentasi Johan Fatzry via Liputan6.com:
Camelia. 2022. Peringatan Hari Kartini, Begini Ucapan Menyentuh Hati dari Warganet. Dikutip dari Liputan6.com: https://www.liputan6.com/citizen6/read/4944456/peringatan-hari-kartini-begini-ucapan-menyentuh-hati-dari-warganet. Diakses 21 April 2022.
Hari Kartini Traditional Games Returns Kartini 2022