Cingciripit, Permainan Sederhana yang Sarat Makna dan Manfaat
Minggu,
25 Desember 2022
~ Oleh Traditional Games Returns ~ Dilihat 19040 Kali
Halo Sobat TGR! Pernahkah kalian mendengar permainan cingciripit? Atau sudah ada yang pernah memainkan permainan ini? Apabila belum, kali ini kita akan mengenal permainan cingciripit dan juga makna serta manfaatnya. Simak penjelasannya ya!
Cingciripit merupakan salah satu permainan tradisional anak yang berasal dari daerah Jawa Barat. Permainan ini biasanya dimainkan oleh dua orang anak hingga belasan anak untuk menentukan siapa yang berperan menjadi “ucing”. Permainan dilakukan dengan cara masing-masing anak meletakkan satu jari telunjuknya di salah satu telapak tangan seorang pemain sambil menyanyikan lagu dengan lirik sebagai berikut:
Cingciripit tulang bajing kacapit, kacapit ku bulu pare,
bulu pare memencosna jol pa dalang mawa wayang jrek jrek nong!
Ketika lagu habis, telapak tangan ditutup dan masing-masing anak harus mengangkat telunjuknya agar tidak tergenggam. Apabila ada satu telunjuk yang tergenggam, maka anak itu disebut sebagai “ucing” dan berperan mengejar teman-teman lainnya hingga berhasil mendapatkan satu orang. Permainan akan diulang dari awal menyanyikan lagu cingciripit hingga anak yang menjadi “ucing” berhasil mendapatkan satu orang temannya (Sabaria, 2020).
(Dokumentasi TGR Community, 2022)
Permainan Cingciripit ini memberikan banyak manfaat bagi anak lho. Banyaknya aktivitas fisik seperti berlari dapat memberikan kesehatan tubuh dan kekuatan otot pada anak. Konsentrasi dan refleks anak juga terlatih dalam permainan ini karena anak harus fokus pada lagu yang dinyanyikan dan gerak cepat yang harus dilakukan untuk mengangkat jari telunjuknya agar tidak tergenggam oleh telapak tangan. Manfaat lainnya yang dapat dirasakan anak adalah anak dapat belajar bekerja sama dan mengasah kreativitasnya (Sabaria, 2020).
Di balik keseruan dan banyaknya manfaat yang didapat dari cingciripit, tahukah kalian kalau Cingciripit juga punya makna yang sangat bagus? Pertama, kita bisa lihat dari makna liriknya. Lirik pertama, “Cingciripit tulang bajing kajepit”, memiliki makna bahwa dalam menjalani kehidupannya manusia harus berhati-hati dalam segala tindakannya dan jangan sampai terjepit oleh kemiskinan maupun ilmu dan pengetahuan.
Lirik kedua, “kacapit ku bulu pare, bulu pare memencosna”, memiliki makna bahwa apa yang kita tanam akan kita rasakan manfaatnya, jangan sampai apa yang ditanam, akan menjadi celaka. Selanjutnya lirik terakhir, “jol pa dalang mawa wayang jrek jrek nong”, bermakna bahwa kita harus bersyukur dalam segala sesuatunya, baik rezeki, kebahagiaan, hingga kematian karena itu semua adalah takdir dari sang Maha Kuasa (Sabaria, 2020). Putra dkk. (2020) juga menambahkan bahwa makna dari syair lagu permainan ini adalah kita sebagai manusia yang menjalani kehidupan ini diajarkan untuk bisa cekatan dan mampu meraih peluang yang ada di depan mata.
(Dokumentasi TGR Community, 2022)
Kedua, makna gerakan permainan. Gerakan yang dilakukan dalam permainan ini pun mengandung makna. Meskipun permainan ini dilakukan tanpa alat bantu apapun dan hanya memanfaatkan panca indera dalam tubuh, namun hal ini menunjukkan bahwa dengan kekayaan yang dimiliki tubuh dapat menghasilkan permainan yang menyenangkan, penuh kreasi, dan manfaat (Sabaria, 2020).
Azzahro (2015) juga menambahkan bahwa gerakan telapak tangan dan jari pada permainan ini juga memiliki makna tersendiri. Telapak tangan pada permainan ini menginterpretasikan seorang pemimpin yang dilengkapi oleh para anggotanya yaitu jari telunjuk yang berkumpul pada satu telapak tangan. Telapak tangan yang terbuka memiliki makna bahwa seorang pemimpin memiliki sikap terbuka terhadap segala aspirasi dari para anggotanya.
Akan tetapi, pemimpin juga dapat menjadi ancaman bagi para anggotanya jika sudah terlalu berkuasa yang digambarkan dengan gerakan tangan menguncup. Maka ketika tangan menguncup (terdapat ancaman dari pemimpin tersebut), para anggota harus cekatan melakukan sesuatu agar tidak terjebak dalam ancaman tersebut. Kecekatan anggota tersebut dapat kita lihat dari gerakan telunjuk yang diangkat ketika telapak tangan menguncup.
Dilansir dari Popmama.com (2022), permainan Cingciripit memiliki beberapa fakta menarik yang perlu Sobat TGR ketahui. Apa saja fakta tersebut?
- Pertama, cara bermain yang sederhana dan tidak memerlukan modal yang besar sehingga anak-anak bisa memainkan permainan ini bersama teman-temannya kapan pun dan di mana pun.
- Kedua, Cingciripit memiliki banyak versi lirik lagunya. Hal ini dikarenakan setiap daerah memiliki penggunaan bahasa dan kebiasaan yang berbeda sehingga berpengaruh pada penyebutan lirik lagu yang dinyanyikan.
- Ketiga, dapat dimainkan dengan versi berbeda. Salah satunya adalah permainan ini dapat dilakukan dengan membentuk lingkaran terlebih dahulu dan masing-masing pemain membuka telapak tangan kirinya, lalu jari telunjuk kanannya diletakkan di atas telapak tangan pemain di sebelahnya. Ketika lagu selesai dinyanyikan setiap anak harus mengangkat jari telunjuknya agar tidak tergenggam oleh telapak tangan temannya.
(Dokumentasi TGR Community, 2022)
Ada satu fakta tambahan lagi lho Sobat TGR dari permainan ini. Permainan ini merupakan permainan yang sering dimainkan oleh anak-anak pada era 90-an, sehingga menjadi salah satu permainan populer. Namun, semakin berkembangnya zaman permainan ini sudah jarang dimainkan oleh anak-anak. Nah, untuk mempopulerkan kembali keseruan dari permainan ini, Sobat TGR boleh banget mengajak keluarga atau kerabat terdekat untuk bermain permainan cingciripit ini lho! Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar! (ACN/ed.NAU)
Referensi:
Azzahro, N. 2015. Makna Simbolik Permainan Cingciripit serta Manfaatnya bagi Pendidikan Karakter Anak. International Seminar Language Maintenance and Shift V Proceeding. ISSN: 2088-6799.
Popmama.com. 2022. 7 Fakta Permainan Tradisional Cing Ciripit, Anak Wajib Tahu. Available at https://www.popmama.com/big-kid/6-9-years-old/wesianatirta/fakta-permainan-tradisional-cing-ciripit-anak-wajib-tahu?page=all [accessed at December 17th, 2022].
Putra, A; F. Junaidi; Y. Fitri. 2020. Literasi Budaya: Kajian Nilai Filosofis Kaulinan Cingciripit dan Pemanfaatannya sebagai Sarana Penguatan Karakter pada Orang Dewasa. Jurnal Kebudayaan, 15 (2): 119 – 130.
Sabaria, R. 2020. Cingciripit: Permainan Anak-anak Sunda dalam Pembelajaran Tari. Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 4 (1): 69 – 79.
Permainan Tradisional Cingciripit