Halo Ayah, Bunda!
Sudah memasuki masa liburan sekolah nih, apakah Ayah Bunda sudah tahu akan mengisi waktu liburan anak dengan kegiatan apa? Nah jika belum, Ayah Bunda bisa lho meluangkan waktu yang berkualitas untuk mendampingi anak bermain permainan tradisional. Waktu berkualitas bukan sekadar kumpul keluarga, tetapi Ayah Bunda benar-benar meluangkan waktu untuk anak-anak, agar bisa memberikan perhatian secara penuh dan melakukan komunikasi yang efektif. Bermain permainan tradisional di rumah merupakan hal yang mengasyikkan. Permainan tradisional dapat membuat anak menjadi lebih kreatif dan dapat membantu mengembangkan kecerdasan intelektualnya.
(Dokumentasi TGR Community, 2022)
Bagi anak-anak, bermain bukan hanya untuk kesenangan tetapi juga suatu kebutuhan yang harus dipenuhi. Anak-anak biasanya mengalami masa-masa peka, di mana anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya pengembangan seluruh potensinya. Masa ini sangat baik dan cocok untuk meletakkan dasar pertumbuhan dalam mengembangkan kemampuan motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, seni dan moral. Misalnya saat bermain bola bekel dapat melatih ketangkasan karena tangan anak harus bergerak dengan cepat.
Lalu, Ayah Bunda dapat memainkan kelereng atau gundu di rumah dengan cara berkelompok. Pemain harus menembakkan satu kelereng ke kelereng lainnya yang ada di dalam lingkaran dengan cara disentil. Selain itu, Ayah Bunda bisa bermain petak umpet di rumah. Pada permainan ini, anak akan mendapat giliran untuk berjaga dan mencari lawan yang bersembunyi. Sambil berjaga, anak harus menghitung angka hingga jumlah tertentu sambil menunggu Ayah Bunda bersembunyi. Secara tidak langsung permainan tradisional ini akan membuat anak belajar berhitung dan sabar.
(Dokumentasi TGR Community, 2022)
Masih banyak permainan lainnya yang dapat dimainkan di rumah seperti congklak, gasing, engklek, lompat tali, dan lainnya. Nah, selain menghabiskan waktu bersama keluarga, bermain permainan tradisional sama juga dengan turut melestarikan kebudayaan Indonesia, lho! Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar! (NIT/ed.AW)
Sumber:
Price, J. (2008). Parent-child quality time (does birth order matter?). Journal of Human Resources, 43 (1), 240-265.
Marchena, P.E. (2004). Quality time in dual-earner families.The Emory Center for Myth and Ritual in American Life. http://www.marial.emory.edu/pdfs/MarchenaWorkingPaper37.pdf.
Tgrcampaign Traditional Games Returns Permainan Tradisional Di Rumah KeluargaMitra Kolaborasi:
Copyright © 2017 - 2023 Traditional Games Returns All rights reserved.