Minggu, 22 Januari 2023 ~ Oleh Traditional Games Returns ~ Dilihat 318 Kali

Jakarta, 22 Januari 2023 - Traditional Games Returns (TGR) Community berkolaborasi dengan Modul Nusantara Kelompok 3 Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 Universitas Al-Azhar Indonesia untuk menyelenggarakan kontribusi sosial dengan tema "Mengenal Keberagaman Budaya Nusantara Melalui Permainan Tradisional". Kegiatan berlangsung di RPTRA Carina Sayang, Jakarta Barat dengan diikuti 30 siswa-siswi Bimbingan Belajar Rumah Lentera Harapan dan dimulai pada pukul 09.30 WIB.

(Dokumentasi TGR Community, 2023)

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Hasan Maruf, Koordinator Pengelola RPTRA Carina Sayang, beliau berharap semakin banyak aktivitas positif yang melibatkan para pengunjung karena RPTRA adalah wadah bagi masyarakat untuk saling berkarya dan menyalurkan kreativitasnya. Dilanjut oleh Aghnina, Founder Traditional Games Returns yang membuka kegiatan dengan mengajak siswa-siswa berkonsentrasi dalam permainan tradisional Cingciripit ala Jawa Barat. Ia berharap semakin banyak aktivitas bermain edukatif di RPTRA Carina Sayang.

Sambutan terakhir disampaikan oleh Brilo Komdan, mahasiswa asal Maluku Utara sekaligus ketua pelaksana program kontribusi sosial yang memberikan semangat dan motivasi untuk anak-anak agar semangat mengikuti serangkaian kegiatan. Sambutan Brilo kemudian ditutup dengan doa bersama untuk mengawali aktivitas pagi ini.

(Dokumentasi TGR Community, 2023) 

Kemudian para mahasiswa memberikan edukasi cinta tanah air seperti mengenal pahlawan, hari besar nasional dan keberagaman kota/provinsi di Indonesia. Para mahasiswa juga mengajarkan anak-anak agar berani bermimpi dan menggapainya. Setelah mendapatkan serangkaian materi, seluruh peserta kegiatan diajak untuk menuliskan harapan dan menggantungnya di pohon harapan. Beragam cita-cita pun dituliskan seperti mimpi Ayu menjadi Psikolog, harapan Fatir menjadi pesepak bola hingga doa Kak April ingin lulus tepat waktu. Tim TGR pun turut menuliskan asa agar di kemudian hari kami dapat membawa misi permainan tradisional hingga mancanegara.

(Dokumentasi TGR Community, 2023)

Usai menuliskan harapan, anak-anak diajak mengikuti lomba "Ranking Satu". Panitia mulai melontarkan pertanyaan wawasan kebangsaan seperti nama-nama permainan tradisional, tebak nama provinsi, menuliskan nama presiden hingga matematika sederhana. Lomba ini menyisakan 2 anak ke babak final yaitu Winda dan Azhar yang diuji tebak-tebak nama buah dengan waktu yang cepat, akhirnya Winda keluar sebagai pemenang pertama. Keseruan belum berakhir, karena selanjutnya adalah waktu untuk berlomba melukis dan menghias layang-layang dan dilanjutkan dengan lomba bakiak.

(Dokumentasi TGR Community, 2023) 

Hari semakin siang, anak-anak semakin tidak sabar untuk mencoba ragam permainan tradisional yang telah disiapkan tim TGR di lapangan. Terbagi menjadi 5 pos, permainan tradisional digelar antara lain congklak-bekel, ular tangga raksasa-jejak langkah, dampu bulan-lompat karet, gasing-lenggang rotan dan balap karung-egrang batok. Setiap 10 menit sekali, anak-anak bergiliran mencoba pos-pos permainan tersebut. Berlangsung hingga pukul 12.00 WIB, anak-anak merasa gembira memainkan permainan yang baru dikenalnya. Pasalnya, beberapa anak belum pernah sekali pun memainkannya. "Seru banget, aku baru pertama coba! Aku mau coba sampai bisa!" ujar Puput, salah satu peserta bermain, dengan semangatnya.

(Dokumentasi TGR Community, 2023)

Akhirnya kegiatan harus ditutup saat mendengarkan adzan sholat dhuhur, anak-anak kembali dikumpulkan di aula untuk pengumuman pemenang dan pembagian hadiah. Semua bergembira dan berbahagia, semoga semakin banyak agen pelestari permainan tradisional di mana pun berada agar tetap lestari. Sobat TGR juga dapat berkolaborasi mengadakan aktivitas bermain dengan baca ketentuan serta isi lengkap formulir ini. Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar! (AW/ed.SF)