Traditional Games Returns

Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar!

Prank Anak dengan Filter? Kenali Dampak Negatifnya!

Kamis, 15 Februari 2024 ~ Oleh Traditional Games Returns ~ Dilihat 824 Kali

Halo Sobat TGR!

Ada banyak tren yang menghiasi laman personal account kita. Salah satu tren yang paling melekat ialah tren pemakaian filter di Instagram, Snapchat, maupun Tiktok. Sobat TGR pasti sering tergoda untuk mengajak si kecil dalam meramaikan tren tersebut, bukan? Tidak jarang, timbul suatu hasrat untuk menjahili si kecil dengan gambar serangga, monster, hingga hantu-hantu. Mungkin terkesan lucu ketika melihat si kecil yang ketakutan seperti itu. Namun, nyatanya hal ini bisa menjadi ancaman jangka panjang lho untuk perkembangan si kecil. Kok bisa?

 

  1. Adanya perasaan dipermainkan.

Salah satu fenomena tersebut dapat kita amati dari penggunaan filter hantu. Dalam tren ini anak-anak dibiarkan bersama dengan handphone-nya sedangkan orang dewasa mencoba untuk menguncinya dalam suatu ruangan. Sadar atau tidak, hal tersebut nantinya akan berpengaruh dalam memunculkan trust issue pada diri si kecil lho. Bukan tidak mungkin jika si kecil menjadi malas untuk diajak berinteraksi. Hal tersebut dapat didasari oleh adanya suatu pengalaman yang tidak menyenangkan.

 

  1. Sulit mengendalikan emosi.

Apakah Sobat TGR pernah menjumpai peristiwa tersebut secara tidak sengaja pada anak-anak? Dampak negatif dari apa yang dapat diamati ialah saat anak yang tadinya antusias untuk diajak bermain dengan filter, berujung menjadi sosok yang mudah marah, sulit diajak komunikasi, sensitif disertai oleh banyaknya teriakan, juga menjadi sering menangis setiap kali melihat layar handphone. Hal tersebut bisa saja terjadi karena mereka akan menganggap filter tersebut tampak seolah menampilkan sesuatu yang nyata.

 

  1. Anak menjadi ketergantungan.

Kenapa, ya? Hal tersebut didasari oleh perasaan takut, salah satunya adalah takut jika tidak ditemani. Perlu diingat kembali, anak dalam rentang usia di bawah 5 tahun, mereka belum mampu membedakan mana sesuatu yang nyata dan tidak. Pada rentang usia tersebut, mereka membangun sebuah imajinasinya sendiri. Boleh jadi, dalam kepalanya ia meyakini bahwa sosok hantu, serangga, dan monster menyeramkan dalam filter tersebut adalah hal yang aktual atau berbentuk.

 

  1. Stres hingga trauma.

Melansir dari laman Yourtango, prank tersebut dapat menimbulkan stres dan trauma dalam jangka waktu panjang bagi si kecil. Dampak lainnya lagi ialah kualitas tidur yang buruk sebab mereka dapat terganggu dengan mimpinya.

 

Sobat TGR tetap mampu meramaikan tren ini lho, tanpa harus membuat anak menjadi tidak nyaman. Caranya dengan mengajak keterlibatan anak untuk memilih filter animasi hewan yang menggemaskan. Selain seru-seruan, Sobat TGR juga secara tidak langsung mampu mengetahui seberapa jauh sih pemahaman si kecil terhadap hewan. Ajukan pertanyaan-pertanyaan seperti “Ini hewan apa, ya?”, “Bunyinya gimana, ya?”. Menarik bukan? Momen tersebut bisa menjadi kesempatan belajar si kecil dalam membangun proses berpikirnya! Lupakan Gadget-mu, Ayo Main Di Luar! (LB/ed.RK)

 

Referensi:

Vinney, Cynthia. (2022). Can Children Understand the Difference Between Fantasy and Reality?. Diakses pada 15 Januari 2024, dari VeryWellMind:  https://www.verywellmind.com/can-children-understand-the-difference-between-fantasy-and-reality-5217713.

Quinn, Megan. (2022). Trauma Therapist Slams Parents for Pranking Their Children Using The Ghost Filter on Tiktok. Diakses pada 15 Januari 2024, dari YourTango:  https://www.yourtango.com/news/trauma-therapist-slams-parents-ghost-prank-trend-tiktok.

 

Sumber Gambar:

Dokumentasi TGR Community, 2023.

Tgr Parenting Prank Filter Bijak Medsos
Komentari Tulisan