Cerita Pendek: Adi, Gadget, dan Gasing
Kamis,
19 September 2024
~ Oleh Traditional Games Returns ~ Dilihat 132 Kali
Halo, Sobat TGR! Kira-kira bosan gak sih kalau TGR publikasi artikel terus? Kalau sobat sudah merasa jenuh dan perlu adanya variasi, siap-siap nih, TGR kali ini menghadirkan cerpen yang pastinya tak kalah asik, lho! Kita akan mulai dengan cerpen karya anak magang. Penasaran? Yuk, check this out!
Pada suatu Minggu pagi yang cerah, seorang remaja bernama Adi dengan mata yang masih setengah mengantuk langsung megambil benda yang tak pernah lepas darinya, yaitu gadget kesayangannya. Ia langsung memberi kabar ke teman-temannya untuk online sembari menikmati sarapannya. “Guys, log in yuk!”, ketiknya melalui media sosialnya.
Adi pun bermain dengan hebohnya, ketika meraih kemenangan ia gembira, begitu pula ketika mengalami kekalahan, ia pun marah-marah sendiri dengan mengeluarkan kata-kata yang tak pantas dikeluarkan untuk usianya. “Ahhh…dasar…! Dibilangin mundur kok, kalah kan!”, gumamnya sembari marah-marah sendiri, hal ini teruslah berulang.
Waktu demi waktu ia habiskan bermain game online, dari langit cerah, hingga matahari mulai tampak turun, tak terasa bahwa gadget kesayangannya itu hampir kehabisan baterai. Raut wajah cemberut mulai menghiasi wajah Adi. “Duh, kenapa sudah mau habis aja sih baterainya?”, gumamnya.
Adi yang sedari tadi duduk di ruang keluarga rumahnya sudah merasa bosan, namun ia tiba-tiba mendengar sorak-sorai dari beberapa remaja kurang lebih seumurannya, kisaran 13-15 tahun. Adi yang penasaran kemudian mengintip dari balik pagarnya “Ada apa sih? Kok rame banget?”, ujarnya.
Ternyata, ada lima orang remaja bermain bersama dan mereka terlihat asik serta suasana gembira, anehnya mereka ternyata tidak bermain game online. Karena penasaran, ia mengirim pesan ke teman-teman online-nya untuk berhenti main dan berpaling menuju segrombolan remaja itu.
“Halo, namaku Adi. Kalian lagi main apa?”, ujar Adi.
“Halo Adi, salam kenal! Namaku Rian! Kami lagi main gasing nih. Mau coba main?”, timpal Rian.
“Boleh nih?”, kata Adi.
“Boleh dong! Nih, cobain”, timpal Rian lagi.
Merasa tertarik, Adi pun memberanikan diri untuk mengambil gasing yang diberi Rian. Awalnya, ia kesulitan untuk membuat gasing itu berputar “Duh, susah banget sih…”, gumamnya. Rian yang merasa iba, memberi tahu bagaimana cara bermain gasing yang benar.
“Bukan begitu caranya, gini lho cara yang benar…Pertama, kamu harus melilitkan tali ke leher gasing, kemudian tinggal ayunkan aja deh dengan keras gasingnya ke arena ini!” ujar Rian menjelaskan.
Adi mencobanya sekali lagi dan berhasil membuat gasing itu berputar! “Oh, begitu caranya!”, gumamnya. Ternyata, Adi baru menyadari bahwa bermain permainan tradisional begitu mengasyikan. Ia terus bermain gasing tersebut dengan teman-teman barunya dengan asyiknya. Ketawa lepas menghiasi lingkungan, tidak ada sumpah serapah yang terucap, yang ada hanya kehangatan, sehingga waktu mulai memasuki senja.
“Sudah mau malem nih, gak kerasa ya waktu cepat berlalu. Gimana Adi, seru kan main gasing?”, ujar Rian.
“Iya nih, baru pertama kali aku main gasing. Ternyata seru banget!”, jawab Adi.
“Yuk, besok sore pulang sekolah kita main lagi! Kami masih banyak permainan tradisional yang lain lho! Besok ayo kita main bentengan!”, ajak Rian.
“Gas!” balas Adi mentup pembicaraan.
Bermula dari habisnya baterai gadget kesayangannya, hingga rasa pensaran yang muncul setelah melihat keseruan di luar rumah, Adi mendapatkan pengalaman berharga, rasa senang yang ia selama ini cari dan juga tidak lupa mendapatkan teman baru. Ia kembali ke dalam rumah dengan tersenyum seolah-olah tidak sabar menanti keseruan apa lagi yang ia dapatkan esok hari.
Tidak lupa Adi membuka gadgetnya untuk memberi kabar kepada teman online-nya melalui media sosial. “Guys, mau main game yang lebih seru gak? Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar!”
Penulis: Farrel Rahmandia Andrian (Intern)
Editor: Harvie (HRV)
Traditional Games Returns Permainan Tradisional Cerpen Cerpen Melawan Adiksi Gadget Gadget Vs Permainan Tradisional