Menjadi Generasi Wow dengan bermain Permainan Tradisional di Pesta Pretasi Kemenpora “Zaman Now, Prestasi Wow”
Jum'at,
22 Nopember 2024
~ Oleh Traditional Games Returns ~ Dilihat 88 Kali
"Weekend telah tiba, saatnya kita main bareng!" Halo Sobat TGR, pada kesempatan kali ini TGR diajak untuk berkolaborasi menjadi salah satu komunitas pengisi kegiatan dalam acara Pesta Prestasi di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Kak Haki, selaku Community Manager dari Pesta Prestasi, menjelaskan bahwa acara Pesta Prestasi ini merupakan rangkaian acara yang diadakan mulai dari Maret hingga Desember, di mana tema yang diambil berbeda-beda tiap bulannya. Acara ini merupakan acara nongkrong santai di Kemenpora, di mana seluruh individu maupun komunitas bisa mengekspresikan kreativitasnya.
Pada bulan ini, Pesta Prestasi sudah memasuki rangakaian acara kesembilan, di mana tema yang diangkat adalah “Zaman Now, Prestasi Wow”. Acara yang diadakan pada 9 November 2024 tersebut menjadi kali ketiganya Tim TGR ikut berpartisipasi sebagai pengisi kegiatan bermain permainan tradisional. Sebelumnya, Tim TGR sudah berpartisipasi dalam tema “Gadis Kartini” dan “Fun&Fit”.
Poster Pesta Prestasi “Zaman Now, Prestasi Wow”
(Sumber: Instagram @pestaprestasi.kemenpora)
Tim TGR diberi kesempatan untuk mendapat area bermain sendiri, lho! Area yang diberikan bertempat di lapangan basket Kemenpora. Dengan diberikan area bermain, seluruh pengunjung acara bisa bermain permainan tradisional dengan bebas, wah happy banget deh!
Permainan tradisional tersebut di antaranya yaitu ular tangga, dampu bulan, lompat karet, ular naga, congklak, gasing bambu, keprayan, dan permainan jejak. Dari mulai anak-anak hingga dewasa, semua mengunjungi area bermain permainannya TGR.
Bermain Gasing Bambu
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Bermain Telepon Kaleng
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Kak Erizal, dari komunitas KOMPAK Jakarta, ikut bermain di area permainan TGR. Meskipun awalnya Kak Erizal datang karena ajakan untuk bermain, tapi lama kelamaan Kak Erizal merasa nyaman. Bahkan Kak Erizal merasa waktunya terlalu sebentar lho Sobat.
“Awalnya aku main karena diajak, tapi makin lama kok makin seru. Selama main tuh jadi mengingatkan aku ke hal-hal yang sangat lampau gitu, sangat mesmerizing,” ujar Kak Erizal, selaku perwakilan dari KOMPAK Jakarta.
Selain itu, Raya, salah satu pengunjung yang masih kelas 3 SD juga ikut merasakan kenyamanan dan keseruan dalam bermain permainan tradisional. Ya, walaupun ada yang dirasa susah, tapi itu tidak menjadi hambatannya dalam bermain.
“Aku paling suka main dampu bulan. Sebelumnya juga pernah main pas masih TK. Tapi, ada permainan yang cukup susah kak. Gasing bambu tuh yang cukup susah. Tapi sih, aku masih bisa ngikutin cara mainnya jadi gapapa lah ya kak susah-susah dikit,” ujar Raya, selaku pengunjung acara Pesta Prestasi.
Kalau cuman main saja tanpa ada permainan yang bisa dibeli tuh rasanya kurang afdol gak sih Sobat TGR? Nah untuk lebih menambah kesan nostalgianya, TGR juga menyediakan tempat para pengunjung untuk membeli permainan tradisional.
Stan Jualan Permainan Tradisional oleh TGR
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Kemeriahan acara kemarin juga dilengkapi dengan hadirnya entertainment booth seperti refill minuman dan games, Swiss-German University, dan Tarot reading. Ada pula kegiatan mini seminar dari Kompak Jakarta dan Ecpat terkait pencegahan terhadap KGBO (Kekerasan Gender Berbasis Online), penampilan atraksi motor oleh Tos & Fun, penampilan Got Talent, serta perlombaan cosplay.
Para Pengunjung yang Menggunakan Pakaian Cosplay
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Nah funfact nih buat Sobat TGR di rumah, kalau para pengunjung yang mengikuti perlombaan cosplay banyak yang berkunjung ke area bermainnya TGR setelah perlombaan selesai. Jadi, untuk pertama kalinya Tim TGR melihat orang-orang bermain permainan tradisional dengan menggunakan baju unik, mulai dari pakaian tentara hingga karakter anime Jepang. Walaupun pakaian yang dikenakan cukup ribet, tapi tidak menghalangi mereka dalam bermain permainan yang ada, sugoi ne~!
Cosplayer sedang bermain Permainan Tradisional
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Terus nih ya Sobat TGR, acara kemarin juga sempat diguyur hujan dan acara dihentikan sementara. Semua pengisi booth langsung membereskan beberapa peralatannya yang terkena air hujan dan para panitia acara sangat cekatan dalam membantu para pengisi booth tersebut. Tapi untungnya, hujan tidak berlangsung lama sehingga rangkaian acara dapat dilanjutkan kembali.
Tak terasa acara berlangsung begitu cepat dan memberikan kesan positif kepada seluruh pengunjung dan pengisi acara atas hadirnya acara tersebut di tengah-tengah masyarakat. Seperti Kak Haki yang merasa bersyukur atas lancarnya acara ini berlangsung.
Sebagai Community Manager dari acara ini, Kak Haki senang karena para komunitas yang mengisi booth-booth di Kemenpora sangat bervariasi. Terutama dengan booth TGR yang menurut Kak Haki sangat berani untuk tetap terus memperkenalkan permainan tradisional di zaman sekarang.
“Pertama kali ketemu TGR itu dari pas kegiatan Pesta Prestasi volume 2 dengan tema ‘Gadis Kartini’. Dari situ kita tertarik banget karena ini adalah suatu komunitas yang isinya rata-rata anak muda, mempunyai kreativitas yang berbeda, dan masih ingin memainkan permainan tradisional yang emang sudah jarang banget dimainkan nih di zaman sekarang,” ujar Kak Haki, selaku Community Manager Pesta Prestasi.
“TGR jadi salah satu komunitas yang di-notice oleh Kemenpora untuk selalu ada karena kita ingin pemuda itu gak hanya berselancar di dunia internet saja tapi kita kasih kenal juga tentang permainan tradisional ini. Karena permainan tradisional tuh bisa dibilang salah satu budaya ya kayak congklak dan lain-lain dan itu ga boleh kita hilangkan. Harapan ku untuk teman-teman TGR yaitu tetap semangat untuk selalu memperkenalkan permainan tradisional,” tambah Kak Haki, selaku Community Manager Pesta Prestasi.
Selain itu, kak Erizal juga memberikan respon yang positif terhadap kegiatan ini, di mana kegiatan ini bisa memberikan wadah bagi pemuda-pemudi untuk bersosialisasi. Apalagi di tengah zaman yang sudah digital ini, acara ini perlu dilaksanakan agar tidak terlalu berada di depan gadget terus.
“Anak-anak zaman sekarang itu sibuk dengan gadget. Dari sudut pandang aku, aku melihat ini sebagai fenomena percepatan digital tanpa dibarengi dengan literasi digital dan di sinilah terjadi culture lag.”
“Saat anak dipisahkan dari gadget-nya dan keluar ke lingkungan sosial, dia akan mengalami hambatan dalam berkomunikasi dan itu jadi salah satu tantangan kita. Seharusnya orang tua juga bisa lebih aware atas hal ini.”
“Harapan aku sih ya semoga tidak hanya anak-anak tapi juga untuk seluruh peranan dan fungsi seperti guru, orangtua, dan lainnya bisa bersama-sama berkolaborasi untuk membangkitkan literasi digital untuk semua orang. Karena kalau tidak dikasih tau, akan terus terulang nih kejadian yang sudah pernah terjadi ini,” ujar Kak Erizal, selaku perwakilan dari KOMPAK Jakarta.
Kak Erizal juga merasa senang dan sangat mendukung atas kegiatan yang dilakukan oleh TGR. Bahkan Kak Erizal juga sangat terbuka untuk mengajak TGR berkolaborasi di lain kesempatan.
“Aku sangat mendukung banget kalau dari teman-teman TGR mau bekerjasama dan berkolaborasi dengan kita. Harapanku untuk TGR adalah semoga TGR bisa terus berkembang, terus besar, dan bisa lebih inklusif. Selain itu, TGR juga bisa sustainable untuk ke depannya,” tambah Kak Erizal, selaku perwakilan KOMPAK Jakarta.
Nah kira-kira seperti itu gambaran keseruan acara kemarin. Jadi gimana? Apakah Sobat TGR ingin berkolaborasi dengan TGR untuk memeriahkan acaranya sekaligus bernostalgia bareng dengan permainan tradisional? Maka dari itu, untuk Sobat TGR yang ingin berkolaborasi dengan kami, cukup klik tautan ini. Lupakan Gadget-mu, Ayo Main di Luar! (ACN/ed .HRV)
Writer: Ayu Cristhine Novianti
Editor: R. Harvie Rizqullah B. R
Publisher: R. Harvie Rizqullah B. R
Traditional Games Returns Tgr Jalan-jalan Kemenpora Pesta Prestasi Kemenpora Bermain Permainan Tradisional Generasi Wow Gen Z Cosplay Zaman Now Prestasi Wow