Kolaborasi TGR dan Himmcomm Binus University: Serunya Bernostalgia Lewat Permainan Tradisional
Sabtu,
04 Januari 2025
~ Oleh Traditional Games Returns ~ Dilihat 93 Kali
Halo, Sobat TGR! Seringkali kenangan indah pada masa kecil terlintas dalam pikiran setiap orang, termasuk Sobat TGR, walaupun peristiwanya sudah terjadi begitu lama. Hal tersebut biasa disebut sebagai nostalgia. Setiap orang mempunyai caranya masing-masing untuk bernostalgia pada masa kecil, mulai dari melihat foto dan video lama, mendengarkan musik, melamun, hingga mengunjungi tempat-tempat yang berkaitan dengan masa kecil, seperti sekolah dan tempat bermain.
Tapi, tau ga sih? Ternyata ada acara khusus yang diadakan untuk bernostalgia terhadap masa kecil, lho! Wah, acara apa, tuh?
Pada 7 Desember 2024, TGR berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Communication Department (Himmcomm) Binus University yang melangsungkan sebuah acara bertemakan “Cherish Your Childhood Memories” dalam rangka perayaan ulang tahun Himmcomm Binus University yang ke-16 di Piazza Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kolaborasi ini menghadirkan ruang bermain permainan tradisional sekaligus menawarkan berbagai mainan tradisional dalam acara tersebut mulai pukul 14.00–17.00 WIB. Acara ini gratis untuk semua pengunjung. Para pengunjung dapat bersenang-senang dengan berbagai permainan tradisional yang disediakan oleh Tim TGR. Permainan ini menarik minat 30 pengunjung dari berbagai kelompok usia, mulai anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Tim TGR mengadakan aktivitas bermain permainan tradisional di sekeliling stannya, seperti engklek, congklak, gasing, damdas 3 & 16 batu, telepon kaleng, dan egrang yang pastinya seru banget.
Keseruan Anak-anak Bermain Engklek
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Keseruan begitu terasa saat anak-anak bermain permainan tradisional yang digelar TGR di Piazza Gandaria City. Anak-anak tersebut begitu bersemangat saat memainkannya. Anak-anak tersebut juga menyampaikan betapa serunya permainan tradisional sekaligus mengungkapkan permainan tradisional kesukaannya.
Aurora yang berusia 6 tahun, mengatakan bahwa permainan tradisional yang disediakan TGR itu seru. Aurora juga menambahkan bahwa gasing adalah permainan tradisional kesukaannya karena Aurora langsung bisa memainkannya dan gasing tersebut dapat berputar kencang.
“Seru mainannya. Aku paling suka main gasing. Bisa muter kenceng gitu. Aku langsung bisa,” ujar Aurora.
Sementara itu, menurut Maku dan Zoe, congklak merupakan permainan tradisional kesukaannya. Maku sudah mengetahui permainan congklak sejak lama dan merasa senang bermain bersama Tim TGR di sana.
Potret Seorang Anak Bermain Congklak
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Sebagai informasi, Tim TGR yang menemani para pengunjung untuk bermain permainan tradisional pada acara ini berjumlah lima orang, dua di antaranya adalah Kak Nina dan Kak Dita. Kerennya nih, mereka berdua diundang secara spontan oleh pembawa acara ke atas panggung untuk memperkenalkan TGR dan salah satu permainan tradisional kepada para audiens yang hadir di sana, yakni gasing. Saat itu, ketika Kak Dita mempertunjukkan cara bermain gasing, Kak Nina mengibaratkan kehidupan itu dengan sebuah gasing.
Potret Kak Nina dan Kak Dita di atas Panggung
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
“Gasing akan terlihat indah jika terus berputar. Sama seperti kehidupan manusia, kita harus terus berkarya, aktif, dan ga boleh mager. Sampai kapan? (Gasing berhenti) Sampai kita tiada di dunia ini,” kata Kak Nina.
Potret Keseruan Bermain Gasing
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Hal tersebut disambut tepuk tangan yang meriah dari para audiens. Di balik gasing yang begitu seru, ternyata ada makna hidup yang begitu mendalam yang dapat diresapi dalam kehidupan ini.
Selain itu, Kak Nina juga memberikan tebak-tebakan terkait jumlah permainan tradisional yang ada di Indonesia. Lalu, para audiens memperkirakan jumlah permainan tradisional di Indonesia sekitar 10–40 permainan. Seusai Kak Nina mengoreksi jawaban para audiens dengan memberitahukan bahwa terdapat 2.600 permainan tradisional di Indonesia, mereka pun terkejut mendengarnya. Wah, ternyata permainannya banyak banget, ya!
Tidak hanya itu, Kak Nina dan Kak Dita juga mengajak para audiens untuk melakukan hompimpa bersama-sama, sambil menginformasikan bahwa “hompimpa alaium gambreng” berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “dari Tuhan kembali ke Tuhan, ayo kita bermain”.
Naila, selaku PIC Booth Internal dan LO Komunitas dalam acara anniversary ke-16 Himmcomm Binus University, menjelaskan bahwa Himmcomm Binus University ingin mengangkat permainan tradisional dalam acara mereka untuk membantu orang-orang kembali teringat pada permainan tradisional di masa masifnya gadget dan game online.
“Balik lagi ke tema kita yang ‘Cherish Your Childhood Memories’. Kita mau membantu nge-recall teman-teman kita, terus orang tua kita juga yang pernah melewati masa-masa permainan jaman dulu gitu loh mengingat sekarang kan udah jarang ya kayak gitu, ya. Sekarang kan kebanyakan mainnya gadget, game online, gitu-gitu. Jadi ya kita mau mengangkat isu itu lagi,” kata Naila.
Naila pun tidak menyangka banyak orang dewasa yang terlihat begitu antusias bermain permainan tradisional di stan TGR. Melihat hal tersebut, Naila berharap agar permainan tradisional di Indonesia selalu ada, bahkan populer lagi pada masa kini.
“Sejujurnya di luar ekspektasiku sih karena aku ngiranya kayak orang-orang pada males gitu, loh. Aku kira tuh kayak ‘ah males ah kayak cuman main-main’. Ternyata tadi justru lebih banyak orang gedenya yang dateng daripada anak-anak. Harapanku untuk permainan tradisional sih semoga ga hilang, semoga tetep terus ada karena udah jarang ditemuin sekarang menurutku. Maksudnya, di angkatanku aja udah jarang main gitu, kan. Justru mungkin bisa nge-trend lagi kali ya permainan-permainan kayak gitu,” ujar Naila.
Selain permainan tradisional, dalam acara ini, Himmcomm Binus University juga menggelar beberapa kegiatan yang mendorong ingatan para pengunjung terhadap masa kecilnya dalam rangka kampanye #COMMBackToChildhood, seperti spin wheel dan kegiatan mewarnai. Spin wheel yang tersedia berisi pertanyaan-pertanyaan terkait memori masa kecil, seperti cita-cita, mainan, dan kartun favorit semasa kecil.
Cara bermainnya pun mudah. Pertama, putar spin wheel-nya dan tunggu sampai rodanya berhenti berputar. Nah, usai spin wheel tersebut berhenti berputar dan jarum menunjuk pada satu pertanyaan, tulis jawaban dari pertanyaan tersebut di kanvas besar yang telah tersedia.
Kegiatan lainnya adalah mewarnai gambar mainan atau barang masa kecil dalam sebuah kanvas besar. Selesai mewarnai, pengunjung menerima hadiah berupa snack atau makanan ringan zaman dulu.
Potret Kegiatan Mewarnai
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Acara anniversary Himmcomm Binus University yang ke-16 ini juga dimeriahkan oleh penampilan penyanyi Ghea Indrawari yang merupakan pelantun lagu “Jiwa yang Bersedih”. Selain itu, ada Ivan Fanny, Egi Haw, DJ Pindu, dan Fuzzy Lads yang ikut meramaikan suasana penuh nostalgia dengan membawakan lagu-lagu yang menemani masa kecil mereka.
Potret Penampilan Ghea Indrawari dan Fuzzy Lads
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Kolaborasi acara “Cherish Your Childhood Memories” tentunya mengajak para pengunjung bernostalgia pada permainan tradisional yang sudah menemani mereka saat masa kecil. Harapannya, permainan tradisional yang ada di Indonesia bukan hanya trending pada waktu-waktu tertentu saja, melainkan dapat abadi di tengah masyarakat sebab permainan tradisional menanamkan nilai-nilai positif bagi individu atau kelompok yang memainkannya.
“Mau jajan jamu, perginya ke mercusuar. Cakep! Lupakan Gadget-mu, Ayo Main Di Luar!”
Bagi Sobat TGR yang ingin berkolaborasi dengan kami, baik menjadi pengisi acara, tenant, maupun narasumber, cukup klik tautan di sini, ya! (HCG/ed. MIQ)
Writer: Henrique Carlos Guterres
Editor: Muhammad Miqdar Dzulfikar
Graphic Designer: Dinda Priska
QC/Publisher: R. Harvie R. B. R. dan Mutiah Muyassaroh
Traditional Games Returns Tgr Jalan-jalan Himmcomm Binus University: Serunya Bernostalgia Lewat Permainan Tradisional Binus University Kolaborasi Lintas Komunitas Childhood Bermain Permainan Tradisional