Halo, Sobat TGR! Tau gak sih, satu bulan lalu, tepatnya tanggal 10 Desember 2024 merupakan hari yang spesial bagi Traditional Games Returns (TGR) lho! Pada tanggal tersebut, TGR resmi menggapai usia delapan tahun komunitas ini berdiri.
Sejak didirikan pada tahun 2016 dengan tujuan untuk mengenalkan kembali permainan tradisional agar tetap lestari, TGR berkembang dengan misi yang lebih besar seperti mengedukasi pentingnya hak-hak anak seperti hak bermain dan melawan adiksi gadget. Selama delapan tahun berdiri, banyak memori indah dan momen yang berkesan dirasakan oleh para anggota TGR, baik dalam kegiatan bersama anak-anak, masyarakat, hingga kolaborasi lintas komunitas.
Delapan tahun bukanlah perjalanan yang sebentar, anggota dari Tim TGR datang dan pergi silih berganti. Namun, apa sih yang membuat mereka tertarik dan bagaimana latar belakangnya?
Seperti pepatah “tak kenal, maka tak sayang”, sebelum mendengarkan cerita mereka, alangkah baiknya kita berkenalan terlebih dahulu. Karena Tim TGR sendiri memiliki banyak anggota yang tersebar ke dalam berbagai divisi, tentunya kami tidak memperkenalkan semua ya Sobat TGR, melainkan hanya beberapa saja. Kira-kira siapa aja sih? Yuk kenalan!
Foto bersama Tim TGR saat Event “TGR Fun Day”
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Tim TGR pertama, adalah salah satu yang paling lama di TGR yaitu Salsha Rahmadanita/ Kak Salsha. Kak Salsha sendiri masuk pada tahun 2017 pada batch 2 dan bertugas di divisi HRDA (Human Resources Development and Administration).
Kisah Kak Salsha dengan TGR bermula ketika ia ditawari oleh Kak Nina (founder TGR) untuk bergabung. “Tau dari Kak Nina karena kita satu kampus dan satu organisasi di kampus, tapi beda angkatan.Terus diajak, karena aku juga suka anak-anak jadi gabung deh,” ujarnya.
“Awal gabung pilihnya dokumentasi, tapi karena pandemi Tim Dokumentasi tidak ada aktivitas jadi diarahkan dan ditawari jadi Tim Admin deh. Karena saat itu kekurangan orang di Tim Admin dan kebetulan aku pernah jadi sekretaris di organisasi kampus, jadi sedikit relevan,” tambah Kak Salsha, Tim TGR.
Ternyata, pada awalnya Kak Salsha bergabung di TGR sebagai Tim Dokumentasi, namun karena pada saat pandemi Tim Dokumentasi tidak ada aktivitas, jadi ia pindah divisi deh menjadi Tim Administrasi (HRDA). Kebetulan juga Kak Salsha pernah menjadi sekretaris di organisasi kampus, jadi gas aja deh!
Foto Kak Salsha
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Foto Kak Salsha Bermain Congklak
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Tim TGR kedua masih dari divisi yang sama, Divisi HRDA (Human Resources Development and Administration), yaitu Hafizhah Layyina/Kak Hafi. Kak Hafi bergabung pada tahun 2020, tepatnya pada batch 4. Seperti Kak Salsha, pada awalnya ia tidak mendaftar Divisi HRDA lho, melainkan Letter and Document Officer.
“Awal daftar Letter and Document Officer, sekarang sudah penyesuaian jadi Divisi Administrasi. Kalau awal daftar karena basic-nya aku punya keterampilan dan pengalaman terkait kesekretariatan, jadi daftar pada divisi tersebut. Tapi seiring berjalannya waktu banyak belajar juga untuk penyesuaian tugas seperti HRD dan serta beberapa perubahan lainnya,” cerita Kak Hafi, Tim TGR.
Berdasarkan cerita dari Kak Hafi, ternyata Divisi HRDA pada awalnya berasal dari divisi lain, yaitu Letter and Document Officer. Namun, karena ada sebuah penyesuaian, sehingga divisi tersebut berganti nama.
Nah, Kak Hafi sendiri memang memiliki keterampilan di bidang kesekretariatan, oleh karena itu ia mendaftar pada divisi tersebut. Walaupun memang pada akhirnya perlu belajar dengan penyesuaian yang ada. Kira-kira, apa sih alasan dari Kak Hafi bergabung dengan TGR?
“Jujur sedikit lupa. Tapi kalau nggak salah itu dari IG. Tertarik karena komunitasnya bergerak di permainan tradisional, yang mana jarang ada komunitas seperti ini dan juga banyak berinteraksi dengan anak-anak,” tambah Kak Hafi, Tim TGR.
Kak Hafi menemukan TGR dari media sosial Instagram dan ketika mulai kepoin, ternyata ia melihat bahwa ada komunitas yang bergerak di bidang permainan tradisional. Karena komunitas seperti itu jarang, terlebih lagi TGR selalu berinteraksi dengan anak-anak, maka dari itu Kak Hafi tertarik deh untuk gabung.
Foto Kak Hafi
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Kak Hafi saat Berkegiatan Bersama Anak-Anak
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Cerita dari Tim TGR selanjutnya tak kalah menarik nih Sobat TGR! Masih dari divisi yang sama dari dua Tim TGR sebelumnya, yaitu Nenden Aisha/Kak Nenden. Kak Nenden merupakan anggota Tim TGR dari batch 7 yang bertugas di Divisi Graphic Desinger, namun baru-baru ini ia pindah divisi ke HRDA. “Lho, terus kenapa kok tiba-tiba pindah ke HRDA?”
“Aku bergabung TGR di batch 7, saat itu aku bergabung ke Divisi Graphic Designer, karena kebetulan aku suka saat harus memvisualisasikan sesuatu ke dalam konten. Aku juga seneng banget kalau hal (design) yang aku buat dapat digunakan dan bermanfaat bagi orang lain dan kebetulan juga di awal 2024 saat itu TGR membuka Recruitment susulan untuk posisi Graphic Designer.”
“Lalu saat ini di batch 8 aku bergabung di divisi HRDA karena selain merasa semakin nyaman di TGR aku juga merasa ingin mempelajari hal baru dan divisi yang baru dan ingin mengenal lebih dekat tentang TGR,” cerita Kak Nenden, Tim TGR.
Kak Nenden sendiri ternyata memang sedari awal suka dengan design, bahkan ia merasa senang ketika hasil karya yang telah dibuat bermanfaat bagi orang lain. Nah, ketika di awal tahun 2024 Divisi Graphic Designer secara khusus membuka open recruitment, maka dari itu ia bergabung dan memilih divisi tersebut.
Tepat pada bulan Oktober 2024 lalu, TGR membuka rekrutmen kembali dan hal ini dimanfaatkan oleh Kak Nenden untuk mendaftar ulang ke dalam divisi yang berbeda, yaitu HRDA karena ingin belajar hal baru. Hal ini juga berlandaskan keinginannya untuk mengenal TGR lebih dekat. Nah, bagaimana sih Kak Nenden bisa mengenal TGR?
“Awal sekali bertemu TGR itu di bulan Agustus 2023 ketika aku yang saat itu sedang mewakili instansi lain di salah satu peringatan hari anak nasional. Pada saat itu, aku kebetulan melihat TGR sebagai salah satu komunitas yang tampil dan mendemonstrasikan permainan tradisional di depan peserta.”
“Saat itu pula aku merasa tergerak dan jatuh cinta dengan upaya pelestarian yang telah dilakukan oleh TGR dan ingin menjadi salah satu bagian dari orang orang yang peduli terhadap permainan tradisional. Ketertarikan aku mengenai isu anak semakin meningkat dan juga sebagai seseorang yang lahir di era teknologi sudah berkembang, aku sangat amat merasakan perbedaan masa kecil yang masih memiliki memori tentang permainan tradisional dan anak kecil saat ini yang cenderung bermain sendiri dengan gadget-nya.”
“Aku merasa bahwa anak-anak kecil saat ini, seharusnya dapat merasakan betapa bahagia dan senangnya bermain permainan di dunia nyata, namun terkadang ruang bagi anak untuk ikut dalam kegiatan permainan tradisional sangat minim. Sehingga nama Traditional Games Returns dengan slogannya "Lupakan Gadget-mu, Ayo Main di Luar" sangat menarik dan sejak saat itu aku bertekad untuk suatu saat dapat bergabung dengan Tim TGR!” Jelas Kak Nenden, Tim TGR.
Kak Nenden berkenalan dengan TGR pada saat ia menghadiri sebuah acara pada bulan Agustus 2023. TGR yang menampilkan permainan tradisional ini seolah-olah “menyihir” Kak Nenden, sehingga mengembalikan memori indahnya dulu saat bermain permainan tradisional.
Hal ini membuka pemikirannya kembali ketika melihat realita sekarang yang mana anak-anak zaman sekarang lebih memilih bermain dengan gadget. Merasakan memiliki visi yang sama, pada akhirnya Kak Nenden merasa tertarik pada TGR.
Namun, sayangnya pada saat ia tidak bisa langsung mendaftarkan diri lho, Sobat TGR. Kira-kira kenapa ya?
“…Dan sampai akhirnya di sekitar bulan September/Oktober TGR membuka Recruitment batch 7. Sayangnya saat itu usiaku masih di bawah 18 tahun dan belum memenuhi kualifikasi untuk menjadi relawan di TGR, lalu saat itu aku bertekad untuk ikut menjadi Tim TGR di batch 8.”
“Namun di bulan Januari, TGR ternyata membuka lagi kepanitiaan untuk posisi Graphic Designer dan saat itu pula, usiaku sudah mencukupi 18 tahun. Akhirnya aku langsung mendaftarkan diri menjadi relawan Tim TGR bersama dengan orang-orang pejuang permainan tradisional hebat lainnya!” Tutup Kak Nenden, Tim TGR
Ternyata pada saat TGR membuka rekrutmen untuk batch 7 (2023), usia Kak Nenden masih belum mencukupi syarat, yaitu 18 tahun. Namun, walaupun demikian ia sudah bertekad untuk bergabung di batch 8.
Seolah-olah berjodoh, ternyata di bulan Januari 2024 TGR membuka rekrutmen untuk posisi Graphic Designer. Tanpa berpikir lama, akhirnya ia langsung mendaftarkan diri dan menjadi anggota Tim TGR hingga sekarang.
Foto Kak Nenden
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Kak Nenden saat Bermain Lompat Tali
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Jika Sobat TGR sering membaca artikel liputan dari kami, sudah pasti kalian tidak asing dengan salah satu Tim TGR kali ini. Orang yang sering memimpin sesi ice breaking di setiap kegiatan offline, yaitu Muhammad Nabil Ramadhani/Kak Nabil!
Kak Nabil merupakan anggota Tim TGR batch 6 dari Divisi Activity Instructor (AI) pada tahun 2022. Ketertarikannya untuk bergabung TGR dimulai saat ia menemukan informasi di Instagram tentang TGR yang open recruitment.
“Aku tau TGR dari akun instagram yang banyak mengunggah informasi tentang relawan, nah aku lihat TGR batch 6 lagi oprec relawan nih! Aku tertarik banget sama konsep TGR yang ingin melestarikan permainan tradisional! Aku akhirnya memutuskan untuk join TGR deh!” Ujar Kak Nabil, Tim TGR.
Saat Kak Nabil melihat informasi tersebut, ia merasa tertarik dengan konsep TGR sebagai komunitas yang ingin melestarikan permainan tradisional. Oleh karena itu ia langsung memutuskan untuk bergabung. Karena Kak Nabil merasa dirinya merupakan seorang yang ekstrovert, maka dari itu ia memilih Divisi AI.
“Aku memilih divisi AI karena aku orang yang sangat ekstrovert! Aku senang ketemu dan bermain sama orang baru! Aku juga senang untuk pergi ke tempat-tempat baru!” Tambah Kak Nabil, Tim TGR.
Foto Kak Nabil
( Dokumentasi TGR Community, 2024)
Potret Kak Nabil saat Memimpin Ice Breaking
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Tim TGR selanjutnya masih dari divisi yang berkegiatan secara offline di lapangan (Activity Instructor), yaitu Kak Suka Devi Gunarsih/Kak Suvi! Kak Suvi bergabung dengan TGR pada batch 7, tepatnya tahun 2023 lalu. Kira-kira apa ya, alasan Kak Suvi bergabung?
“Alasan kenapa aku milih untuk masuk ke divisi AI, karena aku lebih suka untuk terjun langsung ke lapangan. Berinteraksi langsung sama orang orang, teman-teman, dan adik-adik.”
“Selain itu, karena aku memilih untuk terjun langsung ke lapangan sebagai AI, aku juga bisa dapet kesempatan untuk belajar dan bermain permainan tradisional secara langsung.”
“Saat itu, aku punya harapan dan ekspektasi bahwa setelah masuk AI aku bisa dapet pengalaman yang belum pernah aku dapet sebelumnya, baik berupa kegiatan langsung atau cerita dari teman-teman, juga dapet teman baru. Alhamdulillah setelah masuk AI, apa yang aku dapat sesuai sama apa yang aku harapkan,” ujar Kak Suvi, Tim TGR.
Berdasarkan pendapat dari Kak Suvi, ternyata ia bergabung TGR dengan tujuan untuk mencari pengalaman baru dan divisi yang dipilih (AI), dapat memfasilitasi hal tersebut. Terlebih lagi, ia emang suka berinteraksi dengan segala jenis orang. Wah, extrovert banget ya Kak Suvi!
“Aku tau TGR awalnya dari story temenku di IG. Kebetulan waktu itu TGR lagi open recruitment untuk batch 7 dan kebetulannya lagi waktu aku memang lagi nyari kegiatan kerelawanan yang bisa terjun langsung. Jadi saat itu juga aku langsung kepoin IG nya TGR,” sambung Kak Suvi, Tim TGR.
Kak Suvi juga bercerita bahwa ia berkenalan dengan TGR melalui Instagram Story milik temannya yang pada saat itu menunjukan bahwa TGR sedang open recruitment untuk batch 7. Nah, kebetulan ia sedang ingin mencari kegiatan kerelawanan, alhasil langsung dikepoin deh Instagram-nya TGR!
“Ada banyak hal yang bikin aku tertarik untuk gabung jadi relawan di TGR. Salah satunya karena TGR berorientasi pada permainan tradisional. Kalo ngomongin soal "permainan", yang kebayang pertama kali adalah kata "seru". Ditambah ini tentang permainan tradisional, jadi bisa langsung terbayang gimana serunya.”
“Apalagi untuk aku pribadi, aku cukup banyak menghabiskan masa kecilku dengan bermain permainan tradisional kayak congklak, engklek, bola bekel, karet, yoyo, dan lain-lain. Bahkan setelah aku gabung TGR, aku jadi makin tau kalo TGR ternyata gak cuma fokus sama gerakan pelestarian permainan tradisional aja tapi juga pemenuhan hak-hak anak khususnya hak bermain dan gerakan mencegah adiksi gawai yang berlebih terutama pada anak-anak.”
Berdasarkan ceritanya, ternyata Kak Suvi selain suka berkenalan dengan orang-orang, ia tertarik untuk bergabung TGR karena komunitas ini berfokus pada permainan tradisional, yang mana ia merasa punya banyak memori indah ketika memainkannya. Setelah bergabung, ia menyadari bahwa TGR tidak hanya tentang permainan tradisional saja, melainkan juga pemenuhan hak-hak anak dan pencegahan adiksi gadget.
Foto Kak Suvi
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Potret saat Kak Suvi Bermain Keprayan
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Setelah dari Divisi AI yang bertugas di lapangan, mari kita berlanjut ke Tim TGR yang bergerak di belakang layar seperti Graphic Designer, yaitu Kak Grace Sella Br Ginting/Kak Grace. Kak Grace bergabung dengan TGR pada tahun 2020, tepatnya batch 4.
Kak Grace sendiri tidak berdomisili di Jabodetabek lho Sobat TGR! Ia berdomisili di Medan, sehingga mengharuskannya untuk “LDR” dengan TGR. Nah, ia bergabung menjadi Tim TGR karena ingin belajar desain dan memperbanyak portofilio.“Awal-awal belajar desain, mau coba volunteer dulu banyakin portofolio dan ternyata nyaman,” cerita Kak Grace, Tim TGR.
Karena ingin memperbanyak portofolio, Kak Grace mulai mencari berbagai volunteer dan singkat cerita jatuh hati dengan TGR karena desain milik TGR ia nilai lucu.“Pertama karena cari-cari volunter gitu, terus ketemu TGR.Sebenernya aku gak suka anak-anak, tapi suka sama desainnya kaya font nya lucu-lucu, colourful,” jelas Kak Grace, Tim TGR.
Foto Kak Grace
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Potret saat Kak Grace Mengikuti Kegiatan Offline TGR
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Tim TGR yang selanjutnya masih dengan divisi yang sama (Graphic Designer), yaitu Kak Dwi Aulia Ramadhani/ Kak Dwi! Kak Dwi bergabung ke dalam TGR melalui batch 6, tepatnya pada tahun 2022.
Ia memilih Divisi Graphic Designer karena merasa sesuai dengan bidang yang diinginkan. Selain itu alasannya juga sama dengan Kak Grace, yaitu suka dengan desain dari TGR yang lucu. “Karena memang sesuai bidangku di desain grafis dan juga aku suka sama desainnya TGR,” ujar Kak Dwi Tim TGR.
“Awalnya aku ikut volunteer di TGR pas kegiatan KBA Ciganjur karena diajak temanku yang memang anggota TGR. Pas itu juga, lagi ada kegiatan hari kesehatan nasional di sana, aku jadi fasilitator bermain dan karena memang aku suka bermain dengan anak-anak makanya aku tertarik buat ikut kegiatan volunteer ini. Ternyata pas aku ikut itu, sedang buka anggota untuk ke batch 6 dan ada juga divisi yang aku mau jadi aku tertarik ikut deh untuk jadi anggota TGR,” cerita Kak Dwi, Tim TGR.
Awal mula Kak Dwi berkenalan dengan TGR, saat ia diajak menjadi volunteer cabutan oleh temannya yang merupakan anggota Tim TGR di KBA Ciganjur. Setelah ia mengikuti kegiatan tersebut ketertarikannya mulai muncul, terlebih lagi ia memang ska bermain dengan anak-anak. Ternyata, pada saat itu juga batch 6 sedang buka nih Sobat TGR, sehingga pada saat itu ia join deh!
Foto Kak Dwi
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Potret Kak Dwi saat Bertugas Menjadi Fotografer
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Kita beralih ke Tim TGR selanjutnya, yaitu Kak Ayu Cristhine Novianti (Kak Ayu). Kak Ayu berasal dari batch 6, Divisi Research and Development dengan posisi sebagai Website Content Writer. Nah, Sobat TGR yang rajin membaca artikel TGR sudah pasti nih gak asing dengan Kak Ayu/ACN!
Kak Ayu masuk TGR pada tahun 2022, kisahnya bertemu dengan TGR ketika ia ingin mengisi waktu luang dan kepikiran mengikuti komunitas. Ketika Kak Ayu scroll-scroll Instagram, ia mencari laman yang share informasi tentang volunteer dan alhasil menemukan TGR sedang buka open recruitment.
“Awalnya aku tuh lagi mau mengisi waktu luang aja, terus teringat "apa ikut komunitas aja ya?” Alhasil aku follow Instagram Idnvolunteer atau apa ya lupa, pokoknya Instagram-Instagram yang share info volunteer.”
“Terus nemu deh postingannya TGR lagi buka oprec. Aku cari-cari tau dulu tentang (TGR) apaan tuh dan ngerasa tertarik karena temanya main gitu ya, jadi aku daftar deh,” ujar Kak Ayu, Tim TGR.
Alasan Kak Ayu tertarik karena melihat temanya bermain, sehingga ia daftar. Selain itu, ia memilih divisi Research and Development dengan posisi Website Content Writer karena suka menulis. “Karena emang dasarnya suka nulis kan, terus pengen mengembangkan skill menulisku dan nambah portofolio juga”, tambahnya.
Foto Kak Ayu
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Potret Kak Ayu bermain Suit dengan Lansia
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Setelah Kak Ayu, ada Yolla Wida Yollanda (YOL) yang berasal dari batch 7 dari divisi Research and Development dengan posisi sebagai Journalist. Kisah awal Kak Yolla berkenalan dengan TGR dimulai pada saat ia menempuh semester akhir perkuliahannya. Ia yang pada saat itu bekerja di salah satu stasiun TV tertarik pada salah satu program yang berjudul “Sisi Inspirasi”.
“Singkat cerita, waktu itu kan aku kuliah sambil kerja di salah satu stasiun televisi, Garuda TV namanya. Nah, waktu itu kan aku mahasiswa akhir jurusan jurnalistik, jadi syarat untuk lulus harus mengambil penelitian yang linear. Karena aku sudah kerja kan di bidang yang sama, jadi aku bertekad untuk ngambil objek-nya yang ada di Garuda TV biar ngirit ongkos gitu kalau narsum dan objek penelitiannya dari sini, haha.”
“Lalu, aku ketemulah salah satu program Garuda TV saat itu, nama programnya tuh "Sisi Inspirasi".Dari sekian banyaknya episode, entah kenapa ya aku pengen banget meneliti episode yang meliput tentang TGR ini. Lalu, aku tontonlah semua segmen yang ada, bener-bener langsung klik gitu.”
“Singkat cerita lagi, aku tanya sama produsernya dan dikasih nomornya Kak Nina. Nah, penelitianku kan harus turun lapangan untuk wawancara dan riset ya, jadi aku hubungin Kak Nina dan aku amaze banget karena beliau bener-bener se-welcome itu!”
“Akhirnya aku bikin janji untuk ketemuan sama Kak Nina, dan aku datang ke sekretariat TGR di Bekasi. Kemudian Kak Nina langsung nawarin mau ikut kegiatan TGR nggak ke aku, karena dari hari aku wawancara beliau. Kebetulan banget dalam waktu dekat tuh langsung ada event gitu di TMII, yaudah akhirnya aku ikut dan bener bener dikasih gratis masuk TMII nya, begitulah awal mulanya aku tau TGR sampai ikut kegiatannya,” cerita Kak Yolla, Tim TGR dengan antusiasnya.
Kak Yolla sendiri yang memang berkuliah di jurusan jurnalistik merasa tertarik dengan TGR untuk menjadi objek penelitian. Eh ternyata selain penelitian, ia merasa attach dengan TGR dan “kecemplung” deh.
Nah, selain itu ada fakta menarik nih dari Kak Yolla. Pada awalnya ia mendaftar di batch 7 pada tahun 2023 di divisi AI (Activity Instructor), divisi yang menjalankan acara pada kegiatan offline.
Namun, seiring berjalannya waktu ia merasa tidak bisa maksimal menjalankan tanggung jawab di divisi AI karena pekerjaan. Karena Kak Yolla jarang datang pada kegiatan, alhasil ia kena tegur head dari divisi AI dan Kak Nina deh. Bukannya dikeluarkan, ternyata Kak Nina datang dengan penawaran lain untuk pindah divisi.
“Sebenarnya awal aku daftar batch 7, sebagai Activity Instructor karena aku suka berkegiatan dengan anak-anak. Lalu seiring berjalannya waktu, ternyata aku belum maksimal dengan tanggung jawab yang harus ditunaikan di divisi AI, Karena aku sudah bekerja dan ada tanggung jawab sangat besar yang harus aku penuhi di tempat kerjaku. Bahkan aku sampai di titik hari Sabtu dan Minggu gak bisa libur, hingga akhirnya itu membuat aku gak bisa hadir dalam banyak kegiatan-kegiatan yang harus dipenuhi divisi AI.”
“Singkat cerita, akhirnya aku dihubungi sama Head divisi AI yang saat itu masih Kak Mega namanya, dia bertanya apa yang terjadi sama aku dan juga Kak Nina yang bertanya apakah aku masih lanjut atau engga di divisi AI ini, mengingat banyak kegiatan yang tidak aku hadiri, aku pun menjelaskan alasanku.”
“Hingga akhirnya Kak Nina mengajukan kesempatan untuk aku, apakah aku mau berpindah divisi atau berhenti aja. Jujur aku sedih sih saat itu ngga ada divisi AI lagi, tapi aku juga gak mau berhenti gitu aja di TGR, karena aku mencintai komunitas ini dengan segala kegiatan juga teman-teman yang ada.”
Setelah drama yang ada, Kak Yolla mengajukan diri untuk pindah divisi ke Research and Development, tepatnya menjadi Website Content Writer. Kemudian, melalui persetujuan dari Kak Nina, ia harus mengerjakan assessment terlebih dahulu dan pada akhirnya disetujui dan pindah divisi. Lalu, kenapa kok tiba-tiba sekarang Kak Yolla jadi Journalist, gimana sih ceritanya?
“Lalu, kenapa kok tiba-tiba bisa di subdivisi Journalist hingga dipercayai jadi head-nya? Hehe. Jadi, waktu itu aku udah mulai bisa lagi untuk ikut berbagai kegiatan TGR. Meskipun saat itu aku sebenernya WCW tapi boleh banget lho mengajukan buat ikut kegiatan offline.”
“Saat itu, aku sedang ikut kegiatan di Hotel Bidakara. Tiba-tiba Kak Nina bilang, "La, gimana kalau kita bikin subdivisi Journalist? Nanti kamu head-nya gitu, aku sebenernya udah kepikiran ini buat ada di batch 8, supaya artikel kita tuh nggak monoton, jadi beragam ada kutipannya dan istilahnya ada orang yang turun ke lapangan yang bener bener meliput kegiatan terus dituangkan dalam bentuk artikel outputnya”, kata Kak Nina gitu.”
“Aku sebenernya deg-degan sih pas ditawarin kaya begitu, karena tiba-tiba banget jadi head? Hahaha. Tapi, latar belakangku memang bekerja di media televisi, juga aku pun lulusan jurnalistik. Jadi kenapa ngga dicoba aja ya kan?” Tambah Kak Yolla, Tim TGR menerangkan.
Ternyata, hadirnya Kak Yolla di divisi RnD sendiri membawa angin baru perubahan terhadap artikel liputan kegiatan offline TGR. Berkat latar belakangnya yang merupakan seorang lulusan Jurnalis, ia mendapatkan amanah dari Kak Nina untuk memimpin subdivisi baru untuk batch 8, yaitu Journalist. Wah, keren banget deh!
Foto Kak Yolla
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Potret saat Kak Yolla Mewawancarai Salah Satu Peserta Kegiatan
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Setelah membahas anggota Tim TGR dari divisi Research and Development yang di mana ada subdivisi Web Content Writer, kurang lengkap rasanya jika kita tidak memperkenalkan “Writer” lainnya, yaitu Kak Feliantji Hendrik (Kak Feli) dari Divisi Instagram Content Writer batch 6! Nah Sobat TGR, jika kalian notice banyak dari mereka yang mengalami perpindahan divisi, begitupun juga Kak Feli.
“Sebenarnya pas awal daftar, aku milih Podcast Voice Over (PVO) kalo ga salah Namanya, yang isi suara untuk podcast gitu, tapi diminta untuk pindah ke ICW. Mungkin karena butuh lebih banyak orang di ICW. Terus karena aku tertarik nulis juga, tapi belum mau nulis yg panjang-panjang kayak artikel, aku terima dan masuk ke ICW,” cerita Kak Feli, Tim TGR.
Berdasarkan cerita dari Kak Feli, ia pada awalnya memilih di Divisi Podcast Voice Over, namun ternyata diminta untuk pindah ke ICW. Kebetulan ia juga tertarik dengan kepenulisan tapi tidak yang panjang, sehingga kepindahannya ke Divisi ICW diterima dengan lapang dada. Lalu, bagaimana Kak Feli berkenalan dengan TGR?
“Aku tau TGR dari Instagram, pas oprec itu. Tertarik karena memang waktu itu lagi pengen coba jadi volunteer di komunitas online gitu dan temanya TGR menarik, kan tentang permainan tradisional.”
“Isu yg diangkat tu memang isu yg sekarang lagi dihadapi banyak anak, soal kecanduan gadget. Terus kebetulan aku dari Psikologi, jadi lumayan relevan juga sama jurusanku,” sambung Kak Feli, Tim TGR.
Sama seperti para anggota Tim TGR kebanyakan, Kak Feli juga mengetahui TGR melalui open recruitment di Instagram. Pada saat itu, ia memang ingin bergabung dengan komunitas online dan kebetulan bertemu dengan TGR yang temanya menarik, yaitu permainan tradisional. Selain permainan tradisional, TGR juga mengangkat isu adiksi gadget yang ia nilai relevan dengan jurusannya, yaitu Psikologi.
Foto Kak Feliantji
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Nah, kita sudah masuk ke Tim TGR terakhir nih Sobat! Tadi kan sudah disinggung oleh Kak Feli, bahwa TGR ada divisi yang berkaitan dengan podcast, yaitu Podcast Voice Over, salah satu anggotanya adalah Kak Nadifatul Fitri (Kak Nadif) dari batch 6! Kira-kira apa sih alasan Kak Nadif memilih divisi tersebut?
“Saya pilih PVO karena menurut saya divisi yang bisa dikerjakan jobdesk-nya secara daring dan sesuai dengan minat saya adalah PVO kak. Kemudian, posisinya waktu itu saya juga sedang bergabung di radio kampus jadi membuat saya semakin yakin untuk pilih PVO saja.”
“Tapi di samping alasan tersebut, sebenernya alasan utama gabung TGR adalah tertarik dengan branding bermain bersama anak-anak. Berhubung yang berkenaan langsung dengan anak-anak harus di jabodetabek ya, setelah membaca lebih lanjut ketemulah divisi yang bisa saya pilih meskipun saya di luar Jabodetabek yaitu PVO,” terang Kak Nadif, Tim TGR.
Kak Nadif memilih Divisi Podcast Voice Over karena dapat dilaksanakan secara daring dan sesuai minatnya, terlebih lagi ia mengikuti radio kampus. Selain itu, ia juga tertarik dengan branding-nya TGR yang berkegiatan dengan anak-anak.
“Saya lupa deh kak tepatnya liat TGR dari akun apa, tapi dari Instagram awal taunya. Kalau alasan Utama memang tertarik dengan branding main sama anak-anaknya kak, karena kebetulan sering ikut volunteering yang berkaitan dengan anak-anak juga.”
“Kebetulan gak lama dari itu TGR open batch 6, pas liat yang berkaitan dengan event ternyata jangkauannya Jabodetabek. akhirnya menemukan PVO itu,” tutup Kak Nadif, Tim TGR.
Pertama kali Kak Nadif berkenalan dengan TGR melalui Instagram dan ia kebetulan sering ikut volunteer yang berkaitan dengan anak-anak. Lalu, kebetulan TGR membuka open batch 6 dan ada divisi yang di luar Jabodetabek, akhirnya join deh!
Foto Kak Nadif
(Dokumentasi TGR Community, 2024)
Nah gimana Sobat TGR, sekarang sudah lebih kenal dengan beberapa anggota Tim TGR, kan? Kira-kira cerita siapa nih yang paling menarik bagi kalian?
Semua cerita memiliki sisi menariknya masing-masing dan bahkan cerita mereka selanjutnya lebih menarik lho Sobat TGR, karena artikel tentang beberapa Tim TGR masih berlanjut! Penasaran kan? Yuk tetap stay tuned di website TGR dan jangan lupa untuk Lupakan Gadget-mu, Ayo Main di Luar! (NAY/ed. HRV)
Untuk Sobat TGR yang ingin berkolaborasi dengan kami, mulai dari menjadi pengisi acara, tenant hingga narasumber, hubungi kami dengan klik tautan ini ya.
Writer: Kania Nurzahra
Editor: R. Harvie R. B. R
Graphic Designer: R. Harvie R. B. R
QC/Pulbisher: R. Harvie R. B. R
Traditional Games Returns Tgr 8th Anniversary Cerita Tim Tgr Komunitas Permainan Tradisional Alasan Bergabung Tgr Tgr Community KerelawananMitra Kolaborasi:
Copyright © 2017 - 2025 Traditional Games Returns All rights reserved.