Traditional Games Returns

Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar!

Throwback, yuk! Halalbihalal TGR 2025: Silaturahmi yang Menghangatkan!

Kamis, 28 Agustus 2025 ~ Oleh Traditional Games Returns ~ Dilihat 225 Kali

Halo, Sobat TGR! Hari raya Idulfitri atau biasa disebut lebaran, merupakan momen istimewa bagi umat Islam usai berpuasa 30 hari lamanya di bulan Ramadan. Menjelang Idulfitri, kumandang takbir yang diiringi suara tabuh menjadi ungkapan penuh syukur umat. Selain itu, terdapat iring-iringan pawai obor yang turut menyemarakkan suasana menjelang lebaran.

Pada masa lebaran, umat Islam khususnya di Indonesia merayakan momen kemenangan tersebut melalui sebuah tradisi. Tradisi tersebut menumbuhkan tali silaturahmi antar umat, baik dalam keluarga, pertemanan, komunitas, maupun organisasi. Tradisi tersebut dinamakan halalbihalal. 

Halalbihalal merupakan tradisi di mana umat Islam berkumpul dan saling bermaaf-maafan setelah berpuasa di bulan Ramadan, sehingga terjalin tali silaturahmi di dalamnya. Uniknya, tradisi tersebut hanya ada di Indonesia, lho, Sobat TGR! 

Nah, pada 13 April 2025 yang lalu, Tim TGR mengadakan halalbihalal di Sekretariat TGR yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat. Halalbihalal kali ini diikuti oleh 23 anggota TGR yang secara kompak berpakaian dengan nuansa putih dan coklat. Para anggota yang hadir berasal dari berbagai angkatan, mulai dari angkatan pertama, keempat, kelima, keenam hingga kedelapan. 

Walaupun berbeda angkatan, para anggota yang hadir saling menyapa dan berinteraksi satu dengan yang lainnya sembari menunggu acara dimulai. Sebelum acara dimulai, suasananya sudah terasa akrab ya, Sobat TGR! Hal ini tentunya selaras dengan tujuan diadakannya halalbihalal ini.

Kak Salsha sebagai salah satu penyelenggara halalbihalal mengatakan bahwa acara ini diadakan untuk mendekatkan para anggota Tim TGR di luar rutinitas harian menjadi fasilitator bermain. Selain itu, waktu diadakannya halalbihalal masih berdekatan dengan momen lebaran sehingga memantapkan keputusan TGR untuk menyelenggarakannya. 

“Halalbihalal ini kita adakan karena kita pengen teman-teman Tim TGR lebih dekat di luar kegiatan yang udah rutin. Kebetulan juga ini masih dalam suasana after lebaran. Jadi, diadakanlah halalbihalal,” ujar Kak Salsha selaku penyelenggara acara.

Dalam sebuah acara atau kegiatan yang diikuti, Tim TGR biasanya bertugas sebagai fasilitator bermain permainan tradisional, sehingga secara otomatis tidak bisa menjadi peserta. Nah, pada halalbihalal kali ini, para anggota Tim TGR berkesempatan mengambil bagian sebagai peserta acara.

Setelah seluruh anggota Tim TGR berkumpul dan mengenal satu sama lain, Kak Salsha dan Kak Nina membuka acara halalbihalal dengan memberikan sambutan. Dalam sambutan tersebut, Kak Salsha berterima kasih kepada para peserta yang telah meluangkan waktu untuk hadir di halalbihalal kali ini.

Biar makin akrab, halalbihalal dimulai dengan perkenalan diri masing-masing anggota. Sembari memperkenalkan diri, para peserta menerima sebuah cawan yang berisi gulungan-gulungan kertas. Selesai perkenalan diri, peserta wajib mengambil satu gulungan kertas yang berisi sebuah angka.

Angka tersebut digunakan peserta untuk mengambil undian berhadiah sekaligus pembagian kelompok untuk bermain. Setelah seluruh peserta mengambil gulungan kertas, kini saatnya bermain undian berhadiah. 

Undian Berhadiah Bikin Hati Bahagia!

Para peserta berbaris untuk mengambil hadiah misteri dalam undian berhadiah. Beragam hadiah pun diperoleh para peserta, mulai dari snack, sabun mandi, kopi saset, mi instan, dan bumbu dapur. Beberapa peserta, yaitu Kak Naila dan Kak Nabil, masing-masing mendapatkan hadiah yang berbeda.

Pada sesi undian berhadiah ini, Kak Naila melihat tergantungnya bungkusan mi samyang. Makanya, Kak Naila sempat berharap mendapat mi pedas terkenal asal Korea Selatan tersebut. Walaupun kenyataannya memperoleh snack wafer coklat, Kak Naila senang mendapatkannya.

Aku dapet wafer coklat. Padahal aku berharapnya dapet mi samyang. Jadinya ya ‘Okeyyy dapet wafer coklat’,” kata Kak Naila, selaku peserta kegiatan.

Sementara itu, Kak Nabil merasakan keseruan saat bermain undian berhadiah. Kak Nabil juga menilai bahwa permainan ini terasa lucu karena hadiahnya sederhana tapi menyenangkan saat dimainkan. Sebagai informasi nih Sobat TGR, Kak Nabil mendapat mi oven pada permainan undian berhadiah dan bakalan mencoba mi tersebut di rumah. 

“Aku dapet mi oven. Jujur aku belum coba mi oven, tapi aku akan mencoba mi oven karena dapat hadiahnya. Pas dapet mi oven, aku mikir kayak ‘Ya ampun lucu banget sih gamenya’. Ternyata, seru ya dapet hadiah sederhana kayak gini,” kata Kak Nabil, selaku peserta.

Kak Salsha selaku penyelenggara halalbihalal, mengatakan bahwa undian berhadiah ini diadakan untuk bernostalgia di masa kecil. Pada masa itu, seseorang bisa mendapatkan hadiah lewat undian seperti ini di warung terdekat dengan membayar cukup Rp500,00 saja.

Undian berhadiah ini sebenarnya mengingat waktu kecil. Di warung ‘kan kita bayar gope (500 perak) dapet hadiah. Nah, itu biar nostalgia,” kata Kak Salsha, selaku penyelenggara acara.

 

Keseruan Bermain Undian Berhadiah

(Dokumentasi TGR Community, 2025)

Setelah bernostalgia dengan bermain undian berhadiah yang menantang, para peserta beristirahat dengan menyantap gorengan, buah semangka, dan jus stroberi segar yang telah tersedia. Sembari beristirahat, para peserta ngobrol dan bercanda gurau bersama. Suasana penuh kebahagiaan begitu terpancar seisi ruangan. 

Potret Para Peserta Beristirahat

(Dokumentasi TGR Community, 2025)

Waktunya Bermain!

Sesudah itu, acara berlanjut ke sesi bermain. Sebelum memasuki sesi bermain, para peserta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ganjil dan kelompok genap. Para peserta bergabung ke dalam kelompok-kelompok tersebut sesuai dengan angka yang digunakan saat sesi undian berhadiah sebelumnya.

Kedua kelompok masing-masing bermain permainan yang berbeda. Kelompok ganjil bermain permainan roll the bottle, sedangkan kelompok genap bermain memasukkan bola bekel ke dalam gelas plastik. Wah, kayaknya seru nih permainannya!

Pada permainan roll the bottle ini, terdapat botol kaleng dan beberapa lembar uang yang tersusun rapi di lantai. Nah, para peserta dapat menggunakan botol tersebut supaya mendapat lembar uang dengan nominal yang tinggi. Caranya adalah dengan menggulingkan botol kaleng ke atas lembar uang yang sudah ditargetkan peserta.

Kebetulan Kak Naila berada dalam kelompok ganjil. Kak Naila merasakan keseruan saat bermain roll the bottle. Walaupun hanya mendapat Rp2.000,00, Kak Naila tidak bersedih hati dan menganggap permainan ini sebagai momen paling seru dalam halalbihalal kali ini.

“Tadi juga kita main game cukup banyak. Dari rangkaian itu, yang paling seru menurutku adalah yang games puter botol buat dapet THR. Aku sendiri dapet Rp2.000,00.”

“Sejujurnya kayak, ‘Yah kok Rp2.000,00, ya?’ tapi kayak seru gitu lho. Vibesnya seru aja. Walaupun dapat Rp2.000,00 tapi menyenangkan karena ada lucu-lucunya gitu,” kata Kak Naila selaku peserta.

 

Potret Kak Naila Bermain Roll the Bottle

(Dokumentasi TGR Community, 2025)

Momen lucu juga terjadi di sesi permainan ini. Salah satu peserta yang berada di kelompok ganjil bersama Kak Naila, yaitu Kak Rahel mendapat giliran untuk menggulingkan botol. Peserta lain menggulingkan botol kaleng dengan mudah, tetapi beberapa peserta mengalami kendala. Salah satu diantaranya adalah Kak Rahel.

Dalam tiga kali percobaan, botol kaleng yang didorong Kak Rahel melenceng jauh dari jalur utamanya. Hal tersebut membuat Kak Rahel hanya tersenyum pasrah. Setelah bersusah payah, perjuangan Kak Rahel membuahkan hasil usai botol kalengnya berhenti di lembaran sebesar Rp1.000,00.

 

Potret Kak Rahel Bermain Roll the Bottle

(Dokumentasi TGR Community, 2025)

Sementara itu, kelompok genap bermain memasukkan bola bekel ke dalam gelas plastik. Di dalam gelas plastik, terdapat gulungan kertas yang berisi petunjuk nominal uang. Maka dari itu, peserta kelompok genap hanya bisa memasukkan bola tersebut sambil berharap uang bernominal besar tertuju padanya.

Kak Nabil yang termasuk ke dalam kelompok genap, mengaku terkejut usai mengetahui adanya perbedaan permainan dengan kelompok ganjil. Oleh karena itu, Kak Nabil tidak bisa merancang strategi dan hanya berharap keberuntungan saat bermain permainan bola bekel tersebut.

“Aku dapet kelompok genap, yang mana gamenya beda sama kelompok ganjil. Kelompok ganjil main duluan dan aku lihat game yang dimainin kelompok ganjil sambil mikir, ‘oalah ini mah gampang gamenya. cuman atur-atur kaleng biar sampe ke uang yang dituju’. Ternyata, kelompok aku, yaitu genap gamenya lebih random gitu cara dapet uangnya.”

“Jadi, gak bisa ber strategi untuk dapat uang berapa. Ternyata, aku cuman dapet kertas dengan tulisan ‘cukup untuk transjakarta’ alias dapet Rp4.000,00. Itu lucu sih kayak ‘Yah kirain bakal bisa dapet Rp20.000,00, ternyata cuman dapet Rp4.000,00’,” ujar Kak Nabil selaku peserta.

 

Potret Kak Nabil Melempar Bola Bekel Beserta Hadiahnya

(Dokumentasi TGR Community, 2025)

Walaupun hanya memperoleh Rp4.000,00 saja, Kak Nabil menganggap bahwa permainan bola bekel tersebut lucu. Perbedaan permainan pada setiap kelompok dilakukan agar para peserta merasakan keseruan yang berbeda.

Setelah asyik bermain, para peserta dipersilahkan untuk menikmati makanan yang telah disiapkan. Para peserta menyantap dengan lahap makanan yang dimasak Ibu Kak Nina. Bahkan, Kak Nabil merasakan vibes main ke rumah nenek saat menikmati makanannya. 

“Momen pas makan bareng seru juga, soalnya masakan Ibunya Kak Nina itu enak banget. Terasa mengenyangkan tentunya dan berasa main ke rumah nenek juga,” kata Kak Nabil, salah satu anggota Tim TGR. 

Pada waktu yang sama, Kak Naila merasakan kehangatan saat sesi makan bersama. Kak Naila mengatakan bahwa adanya obrolan saat makan bersama menciptakan suasana yang begitu hangat. 

“Momen kehangatan itu aku rasain waktu makan bersama. Kita ‘kan makan bareng-bareng. Aku ngerasa pas makan sambil ngobrol itu hangat sih, bukan diem-dieman yang fokus makan sendiri-sendiri.”

“Kita bikin lingkaran, terus makan bareng-bareng, aku diajak ngobrol, dan saling nanggepin obrolan. Itu adalah momen yang begitu hangat menurutku,” kata Kak Naila, salah satu anggota Tim TGR. 

Saat para peserta menikmati hidangan makanan yang lezat, salah satu peserta sekaligus fotografer TGR, yaitu Kak Nidaw membuka tasnya dan mengambil sebuah barang. Barang tersebut adalah sebuah pesawat tanpa awak atau disebut drone. Nah, karena Kak Nidaw kebetulan bawa drone, tercetuslah sebuah ide membentuk tulisan "TGR" dari sudut atas di halaman dekat Sekretariat TGR.

Mendengar ide brilian nan cemerlang tersebut, seluruh peserta sekaligus Tim TGR bergegas menuju halaman untuk membentuk “TGR”. Setelah tulisan “TGR” telah terbentuk, Kak Nidaw langsung menyalakan drone-nya dan menerbangkannya ke atas untuk mengabadikan momen tersebut dari atas. Kak Salsha selaku penyelenggara acara menyebut momen ini bersifat spontan mengingat tidak ada yang mengetahui Kak Nidaw membawa drone.

Potret Konfigurasi Membentuk “TGR”

(Dokumentasi TGR Community, 2025)

Kata Para Peserta

Usai mengikuti kegiatan dengan begitu antusias, beberapa peserta mengungkapkan perasaannya. Salah duanya adalah Kak Naila dan Kak Nabil. Sebagai informasi, Kak Naila merupakan anggota tim TGR angkatan kedelapan yang terbilang cukup baru di TGR.

Walaupun baru pertama kali bergabung ke dalam TGR, Kak Naila merasakan sambutan hangat sebelum halalbihalal dimulai. Kak Naila juga tidak merasakan suasana cangggung, justru berkenalan dan ngobrol dengan anggota tim TGR lainnya.

“Kesanku itu pertama aku seneng banget karena akhirnya bisa gabung sama keluarga TGR ini karena aku kan bisa terbilang anggota baru ya di TGR. Tapi, first impressionku tadi waktu datang itu ternyata orang-orangnya hangat banget.”

“Aku pikir bakal canggung, tapi ternyata teman-teman TGR yang lain itu bener-bener nyambut aku dan gak ngebedain antara aku yang notabene anggota baru dengan anggota lain. Ternyata, temen-temen TGR itu bener-bener serame itu kayak selalu ada hal-hal yang seru untuk dibahas. Terus aku juga jadinya kenalan sama temen-temen yang lain dan ngobrol sedikit banyak tentang mereka,” ujar Kak Naila selaku peserta kegiatan.

Bahkan, Kak Naila langsung merekomendasikan TGR sebagai tempat memperoleh teman dan pengalaman baru dengan lingkungan yang hangat dan seru. Kak Naila memberikan pesan tersebut kepada Sobat TGR supaya dapat berkegiatan bersama dengan penuh keceriaan di masa mendatang. 

Pesannya dari aku itu buat temen-temen yang butuh tempat untuk punya temen atau pengalaman baru dengan lingkungan yang hangat dan seru, bisa masuk TGR aja kalo misalkan nanti ada oprec di masa mendatang. Jadi, kita bisa seneng bareng-bareng,” kata Kak Naila.

Setelah merasakan kehangatan langsung di TGR, Kak Naila berharap agar hal tersebut bersifat permanen alias selama-lamanya. Selain itu, Kak Naila juga berharap agar dapat menjadi pribadi yang lebih positif usai bergabung dengan TGR. 

Aku berharap semoga kehangatan yang aku rasakan tadi berlangsung lama. Artinya, bukan cuma di satu momen tadi aja, tapi sampai selama-lamanya gitu. Terus aku juga berharap dengan bergabungnya aku di TGR ini, bisa menjadikan aku pribadi yang lebih positif karena aku tau bahwa TGR bisa memberikan nilai-nilai positif,” harap Kak Naila dengan penuh ceria.

Selain Kak Naila, Kak Nabil juga merasakan suasana hangat saat berkegiatan. Kehangatan tersebut Kak Nabil rasakan saat pertama kali bertemu dengan beberapa anggota Tim TGR lainnya. Kak Nabil juga menilai halalbihalal kali ini menyenangkan mengingat statusnya sebagai peserta kegiatan, bukan fasilitator bermain. 

Pas ikut halalbihalal, perasaan aku sangat hangat karena bisa ketemu sama banyak orang yang mungkin ketemunya pas acara doang. Itu pun enggak setiap acara bakal ketemu. Bahkan beberapa orang baru aku pertama kali ketemu saat halalbihalal. Makanya, rasanya hangat banget dan sangat menyenangkan.”

Halalbihalal kali ini menyenangkan karena kita bertindak sebagai peserta mengingat biasanya kita jadi penyelenggara atau panitia acara. Ternyata, jadi peserta itu seru, menyenangkan dan santai gitu ikut acaranya. Jadi ga harus ribet mikirin alur kegiatan sama pesertanya,” kata Kak Nabil selaku peserta kegiatan.

Kak Nabil pun berharap TGR menyelenggarakan kegiatan khusus untuk anggotanya, seperti halalbihalal kali ini. Menurut Kak Nabil, halalbihalal kali ini mendorong terjadinya pertemuan antaranggota Tim TGR sehingga memberikan kesempatan untuk membangun kekompakan tim. 

Semoga TGR bisa punya kegiatan kayak halalbihalal ini lagi karena bisa mempertemukan antaranggota tim yang jarang bertemu saat berkegiatan sebagai fasilitator bermain. Dari situ, bisa dibilang halalbihalal jadi sarana buat kita ketemuan. Makanya kalo ada team bonding kayak gini, akan seru lagi ke depannya,” ujar Kak Nabil selaku peserta.

Kegiatan halalbihalal kali ini tidak hanya menjadi ajang perayaan tahunan semata, tetapi menjadi momen tumbuhnya rasa persaudaraan yang solid dan hangat di dalam TGR. Harapannya, Tim TGR dapat solid sehingga terus bersemangat melestarikan permainan tradisional dan tidak lelah untuk berpesan, “Lupakan Gadget-mu, Ayo Main di Luar!(HCG/ed.RN)

Bagi Sobat TGR yang ingin berkolaborasi dengan kami, baik menjadi pengisi acara, tenant, maupun narasumber, cukup klik tautan di sini, ya

Journalist : Henrique Carlos Guterres

Editor : Irna

Graphic Designer R. Harvie R. B. R

QC/Publisher R. Harvie R. B. R

Traditional Games Returns Tgr Event Halalbihalal
Komentari Tulisan