Halo, Sobat TGR! Jalan-jalan sambil tertawa, main permainan jadul bikin hati ceria. Siapa nih yang kangen main permainan jadul? Kali ini Tim TGR bersama 10Pemuda mengadakan kegiatan hangout di RPTRA Akasia untuk bermain permainan jadul. Kira-kira gimana ya, keseruannya? Yuk, simak kegiatannya!
10Pemuda merupakan komunitas yang fokus di bidang kepemudaan bertujuan untuk merangkul anak-anak muda agar dapat menghadapi tantangan dan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. 10Pemuda mempunyai empat pilar active citizenship, yaitu Aku Indonesia, Aku Cermat, Aku Berkarya, dan Aku Mendunia sejak tahun 2016. Selain itu, 10Pemuda juga bergerak dalam berbagai kegiatan seperti pelatihan, kampanye sosial, dan pengembangan komunitas.
Komunitas 10Pemuda ini berawal riset dosen Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial UI pada tahun 2012 yang membahas isu kepemudaan di Indonesia dan Korea. Dari riset tersebut, terbentuklah gerakan yang terus berkembang hingga akhirnya berdiri sebagai komunitas mandiri yang saat ini dikenal sebagai 10Pemuda. Sebagai komunitas mandiri, 10Pemuda telah berhasil menjalankan programnya secara independen tanpa dinaungi oleh kampus.
Pada Minggu, 21 September 2025, Komunitas 10Pemuda berkolaborasi dengan Tim TGR melalui kegiatan seru, yaitu hangout. Kegiatan ini merupakan salah satu program dari 10Pemuda. Kegiatan hangout ketiga dengan prinsip pilar “Aku Indonesia” kali ini mengusung konsep spesial bermain permainan jadul bersama adik-adik RPTRA Akasia.
Kegiatan dibuka dengan perkenalan dari 10Pemuda dan Tim TGR sekaligus menjelaskan permainan dan alur yang akan dimainkan. Sebelum bermain, peserta kegiatan yang terdiri dari 15 Kakak dari 10Pemuda dan sepuluh adik-adik, dibagi menjadi lima kelompok yang masing-masing kelompok ada tiga kakak dan dua adik. Pembagian kelompok ini bertujuan untuk membuat interaksi antar peserta terasa lebih akrab dan menyenangkan.
Terdapat lima pos bermain dengan sistem bermain pos to pos. Setiap kelompok nantinya akan bergantian mengunjungi pos, sehingga bisa mencoba semua permainan. Kegiatan ini tentunya disambut meriah dengan sorak sorai saat seluruh peserta diarahkan menuju pos yang telah disediakan.
Di pos pertama, ada permainan congklak. Congklak sendiri sudah ada sejak zaman kerajaan dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Bayangkan betapa jadulnya permainan ini, sehingga aroma nostalgianya terasa kuat saat peserta duduk lesehan sambil bermain congklak. Peserta pun nampaknya sangat menikmati permainan ini, karena saling berlomba-lomba mengisi lumbung masing-masing.

Keseruan Bermain Congklak
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Di pos kedua, peserta diajak bermain gasing. Permainan gasing ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia lho! Kali ini peserta akan diajak bermain gasing yang berasal dari Yogyakarta. Cara bermainnya cukup mudah, yaitu dengan melilitkan tali ke gasing kemudian tali tersebut ditarik agar gasingnya dapat berputar. Meski terlihat mudah, nyatanya banyak peserta yang kesulitan membuat gasing tetap berputar. Suasana pun menjadi penuh tawa karena semua saling menyemangati dan mencoba terus. Wah, seru ya, Sobat TGR!

Keseruan Bermain Gasing
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Lanjut ke pos tiga, ada keprayan, yaitu permainan menggunakan stick yang disebar kemudian diambil satu per satu tanpa menyenggol atau menggoyangkan stick lainnya. Saat Tim TGR menjelaskan permainan, ternyata banyak yang baru tahu bahwa ada permainan keprayan sebagai permainan tradisional lho! Mereka jadi semangat mencoba dan berusaha mengatur strategi agar stick yang diambil tidak menyentuh stick lainnya.

Keseruan Bermain Keprayan
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Setelah bermain di tiga pos, peserta dipersilahkan untuk beristirahat terlebih dahulu. Waktu istirahat ini menjadi momen seru untuk ngobrol santai dan tukar cerita antar kelompok. Dirasa sudah cukup, peserta kembali melanjutkan permainan di dua pos terakhir.
Pos keempat, yaitu bermain kelereng. Sobat TGR pasti ga asing lagi kan dengan permainan satu ini? Kelereng merupakan permainan tradisional yang populer di era 80-90an, sehingga dapat kembali membangkitkan kenangan masa kecil. Permainan berlangsung seru dengan sorakan heboh saat peserta menembakkan kelereng ke target, ada yang berhasil dan ada yang tidak.

Keseruan Bermain Kelereng
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Pos terakhir, yaitu pos lima. Para peserta diajak untuk bermain engklek dan jejak. Untuk permainan engklek, peserta harus melompati kotak sambil menjaga keseimbangan tanpa menginjak garis. Sedangkan permainan jejak, peserta harus menebak dan meletakkan kaki dan tangan mereka sesuai dengan bentuk jejak digambar yang tersedia.

Keseruan Bermain Engklek dan Jejak
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Setelah seluruh kelompok menyelesaikan permainan di lima pos, peserta dikumpulkan di lapangan untuk sesi penutup yang tak kalah seru. Mereka diajak untuk bermain bulldozer, permainan kolaboratif yang menguji kerja sama dan kekompakkan antar anggota kelompok. Pada permainan ini kelompok akan saling diadu dalam tiga sesi pertandingan, masing-masing lawannya ditentukan dari hompimpa.
Setelah menemukan lawan masing-masing, pertandingan pertama dimulai dengan mempertemukan kelompok satu dan tiga. Suasana mulai heboh saat kedua kelompok saling berlomba untuk sampai di garis finish. Sampai akhirnya kelompok tiga lah yang berhasil mencapai garis finish terlebih dahulu.
Kemudian pertandingan dilanjutkan dengan kelompok dua melawan kelompok empat. Sempat bersaing sengit saat bermain, sampai akhirnya permainan dimenangkan oleh kelompok dua. Wah, setelah mendapatkan dua pemenang, saatnya pertandingan final dimulai!
Suasana semakin heboh saat final dimulai, lapangan tempat bermain seketika dipenuhi sorak sorai dan tepuk tangan dari seluruh peserta. Teriakan semangat bersahut-sahutan untuk memberikan dukungan kepada kelompok yang sedang bermain. Pada akhirnya kelompok dua yang kembali mencapai garis finish terlebih dahulu dan memenangkan pertandingan ini.

Keseruan Bermain Bulldozer
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Usai permainan bulldozer, seluruh peserta diajak untuk duduk melingkar dan sharing tentang pengalaman mereka selama bermain. Masing-masing kelompok saling berbagi permainan mana yang paling seru dan bikin nostalgia, mulai dari congklak yang bikin mikir sampai keprayan yang butuh ketelitian.
Obrolan santai saat sharing ini, jadi ruang refleksi kecil yang memperlihatkan betapa permainan tradisional masih relevan dan menyenangkan untuk semua usia. Kemudian lanjut dengan sesi dokumentasi sebagai bentuk kenang-kenangan. Sebagai penutup ada penyerahan sertifikat dari 10Pemuda kepada TGR sebagai bentuk apresiasi atas kolaborasi yang menginspirasi.

Potret Penyerahan Sertifikat
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Kesan dan Pesan Mereka
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan, beberapa peserta menyampaikan pesan dan kesannya terhadap kegiatan ini. Kesan pertama hadir dari adik-adik RPTRA Akasia, yaitu Ratu dan Caca, mereka berpendapat bahwa kegiatan ini sangat seru karena bisa bermain permainan tradisional.
“Seru banget kegiatannya, aku belum pernah main kaya gini dan tadi waktu coba ternyata asik,” ungkap Ratu.
“Aku tadi juga ngerasa seru sih Kak, karena sebelumnya belum pernah ikut kegiatan kaya gini. Terus tadi juga kenalan sama kakak-kakak dan main bareng itu seru banget,” ungkap Caca.
Tak hanya itu mereka juga menyampaikan permainan yang paling berkesan dan menarik.
“Aku paling suka main gasing, walaupun awalnya susah tapi aku berhasil muterin gasingnya. Pas main lumayan heboh Kak, karena pada adu gasing gitu siapa yang paling lama,” ucap Caca semangat.
“Kalau aku keprayan Kak, karena tadi aku lumayan jago dan bisa menang. Permainannya gampang-gampang susah, karena sticknya ga boleh kesenggol,” ucap Ratu sambil tersenyum.
Wah, seru banget ya, Sobat TGR! Ternyata adik-adik ini suka bermain permainan tradisional. Semoga dengan adanya kegiatan ini, mereka bisa melestarikan permainan tradisional kepada teman-temannya ya!
Oiya, Kak Fira selaku anggota dari 10Pemuda juga mengungkapkan pendapat dan harapannya tentang kegiatan ini lho!
“Jujur kegiatan ini tuh diluar ekspektasi aku, tadinya aku pikir yaudah main kaya biasa aja. Ternyata waktu main itu aku banyak yang baru tahu asal permainannya, terus nama permainannya kaya keprayan tadi jujur ini aku baru tahu banget,” ucap Kak Fira semangat.
“Aku berharap semoga kedepannya TGR dan 10Pemuda bisa kolaborasi lagi di kegiatan lain. Akan seru banget bisa dapat ilmu baru dan mengajak para pemuda untuk melestarikan permainan tradisional,” tambahnya.
Mendengar ucapan Kak Fira, ternyata dengan bermain pun kita bisa mendapatkan ilmu untuk tahu berbagai permainan tradisional. Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk kita bisa mengajak para pemuda untuk ikut melestarikan permainan tradisional.

Momen Foto Bersama
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Sekian kegiatan kali ini, seru banget kan, Sobat TGR? Jadi sebagai pemuda Indonesia kita bisa melestarikan permainan tradisional agar tidak luntur ya! Ayo ikuti terus kegiatan TGR dan jangan sampai ketinggalan kegiatan-kegiatan menarik lainnya. Lupakan Gadget-mu Ayo Main di Luar!
Journalist: Rania Isra Athalla
Editor: Putri Aulia Zulfa
Graphic Designer: Putri Aulia Zulfa
QC/Publisher: Putri Aulia Zulfa
Mitra Kolaborasi:
Copyright © 2017 - 2025 Traditional Games Returns All rights reserved.