Traditional Games Returns

Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar!

TGR 8th Anniversary: 8 Tahun, 8 Pengalaman tak Terlupakan Tim TGR

Minggu, 12 Januari 2025 ~ Oleh Traditional Games Returns ~ Dilihat 479 Kali

Halo, Sobat TGR! Pada artikel sebelumnya, kami telah membahas latar belakang para Tim TGR untuk bergabung nih. Nah, masih dalam rangka perayaan ulang tahun TGR yang ke-8 tahun, kali ini kami akan membahas pengalaman-pengalaman tak terlupakan yang dirasakan oleh para anggota Tim TGR.

  Selama delapan tahun, banyak momen berkesan yang dirasakan oleh para anggota Tim TGR, baik dalam kegiatan bersama anak-anak, masyarakat, hingga kolaborasi dengan komunitas yang lebih luas. Berbagai pengalaman ini sudah pasti menarik untuk kembali dikenang. Oleh karena itu, yuk simak delapan pengalaman tak terlupakan para Tim TGR!

Kampanye di Car Free Day (CFD) Jakarta 

  Salah satu momen menarik yang tidak terlupakan adalah ketika Tim TGR mengadakan kampanye di Car Free Day Jakarta. Kampanye ini menjadi salah satu upaya TGR untuk lebih dekat dengan masyarakat, mengenalkan permainan tradisional dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang menyenangkan ini. 

  Salah satu Tim TGR yang berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah Kak Salsha, dari Divisi HRDA. Ia membagikan pengalamannya saat pertama kali bergabung dalam kampanye TGR di CFD Jakarta tahun 2018 lalu. Kak Salsha juga mengenang bagaimana awalnya mereka sempat pesimis, namun akhirnya berhasil mengajak banyak orang untuk ikut serta dalam kegiatan ini. 

Pada awalnya, kami membawa mainan tradisional dan banner sambil berjalan mengelilingi area CFD. Banyak orang yang hanya melintas tanpa memperhatikan, sehingga terasa cukup menantang untuk menarik perhatian mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, ada beberapa orang yang berhenti dan tertarik untuk mencoba permainan yang kami perkenalkan,” ujar Kak Salsha. 

  Berdasarkan cerita dari Kak Salsha, pada awalnya Tim TGR melakukan kampanye dengan cara mengelilingi area CFD sembari membawa banner dan permainan tradisional. Namun, menurut Kak Salsha cara ini kurang efektif dan tidak cukup untuk menarik perhatian para pengunjung. 

  Meskipun awalnya tidak mudah, para Tim TGR yang hadir tidak menyerah untuk mengampanyekan pelestarian permainan tradisional. Sehingga, seiring berjalannya waktu ada beberapa pengunjung yang berhenti dan tertarik untuk merasakan keseruan dengan bermain permainan tradisional. Wah, semangat mereka perlu diacungi jempol ya, Sobat TGR!

Tim TGR di Car Free Day Jakarta 

(Dokumentasi TGR Community, 2018) 

Berbagi Kebahagiaan dengan Adik-Adik Panti Asuhan

  Jika Sobat TGR sering membaca artikel kami, pastinya sudah tidak asing dengan liputan kegiatan TGR di panti asuhan. Melalui interaksi dengan adik-adik panti, TGR tidak hanya memperkenalkan permainan tradisional, tetapi juga berbagi kebahagiaan dan menciptakan kenangan yang indah baik untuk adik-adik panti  dan Tim TGR itu sendiri.

  Pengalaman berbagi kebahagiaan dengan anak-anak panti asuhan ini menjadi momen yang tak terlupakan bagi beberapa anggota Tim TGR seperti Kak Ayu (Divisi RnD), Kak Suvi (Divisi AI), Kak Nenden (Divisi HRDA). Bagaimana sih cerita dari mereka?

“Persiapan kegiatan ini cukup melelahkan, tapi rasa lelah itu langsung hilang begitu kami menjalani acara, terutama ketika bertemu adik-adik panti. Ada salah satu anak yang paling kecil, itu lucu banget sih!” ujar Kak Ayu.

Pengalaman tak terlupakan buat aku salah satunya adalah di saat aku ngerasa antusias dan semangat adik-adik ketika mereka meminta kami untuk datang dan bermain lagi bersama mereka,” ujar Kak Suvi. 

Saat pertama kali aku bermain dengan anak-anak dan mengenalkan mereka pada permainan tradisional. Aku menyadari bahwa banyak dari mereka yang belum pernah tahu atau merasakan permainan tradisional. Rasanya sangat senang ketika mereka tertarik mempelajarinya,” ujar Kak Nenden. 

  Ketiga anggota Tim TGR ini memiliki momen yang berbeda-beda ketika berkegiatan dengan adik-adik panti asuhan. Kak Ayu bercerita bahwa rasa lelah saat persiapan acara hilang seketika saat acara dimulai, sedangkan Kak Suvi merasa antusias ketika adik-adik meminta Tim TGR untuk kembali. 

  Selain itu, momen yang tak terlupakan bagi Kak Nenden adalah ketika para adik panti asuhan ini tertarik untuk mempelajari permainan tradisional. Nah, berdasarkan cerita mereka dapat diketahui kan, bahwa berkegiatan dan berbagi kebahagiaan dengan adik-adik panti asuhan menjadi momen yang tak terlupakan dalam perjalanan TGR.

Keseruan Bermain Permainan Tradisional di Panti Asuhan

(Dokumentasi TGR Community, 2024) 

TGR Masuk TV!

  Dalam mengampanyekan permainan tradisional, TGR tidak hanya fokus pada kegiatan offline saja, tetapi juga aktif di berbagai media sosial, termasuk beberapa kali mendapatkan kesempatan untuk tampil di acara televisi. Kehadiran TGR di stasiun televisi menjadi cara yang efektif untuk memperkenalkan kembali permainan tradisional kepada masyarakat luas. 

  Tampil di acara televisi merupakan kesempatan berharga bagi TGR agar bisa mengenalkan dan menyebarkan pesan penting tentang pelestarian budaya melalui permainan tradisional. Salah satu anggota Tim TGR, yaitu Kak Nabil (Divisi AI) membagikan pengalaman menariknya di salah satu stasiun televisi.   

Salah satu pengalaman favoritku adalah ketika diundang untuk syuting di acara TV! Aku pernah diundang untuk syuting di TVRI satu kali dan di DAAI TV dua kali! Rasanya dulu mustahil banget bisa masuk TV,” ujar Kak Nabil. 

  Tampil di televisi bukan hanya tentang eksposur, tetapi juga menjadi sarana penting untuk lebih mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya Indonesia, salah satunya adalah permainan tradisional. Untuk Sobat TGR yang kepo tentang pengalaman TGR tampil di televisi, bisa baca selengkapnya di sini.

TGR Tampil di Stasiun Televisi

(Dokumentasi TGR Community)

Bermain dengan Teman-teman Disabilitas

  TGR adalah komunitas yang peduli dengan anak-anak, termasuk anak-anak disabilitas. Selain memberikan ruang bagi mereka untuk menikmati permainan tradisional, TGR juga percaya bahwa setiap anak berhak merasakan kebahagiaan melalui permainan. 

  Kak Hafizhah salah satu anggota TGR, menceritakan pengalamannya saat bermain bersama anak-anak disabilitas. Baca selengkapnya di sini, ya!

Saat TGR bermain bersama teman-teman disabilitas. Aku diberi kesempatan untuk berinteraksi dan mendampingi mereka. Aku kagum banget, ternyata ketika orang mungkin menganggap mereka remeh atau serba kekurangan, mereka malah banyak mengajarkan aku dan mematahkan stigma tersebut,” ujar Kak Hafizhah. 

  Kak Hafizhah mengungkapkan bahwa pengalaman ini membawa pelajaran yang tidak akan terlupakan. Karena, selain mengenalkan permainan tradisional, tetapi juga mengajari kita untuk selalu memahami, menghargai, dan mendukung potensi setiap individu tanpa memandang keterbatasan mereka. 

Kegiatan bersama Adik-adik Disabilitas

(Dokumentasi TGR Community, 2024)

Kegiatan di Rumah Harapan Indonesia

  Salah satu momen tak terlupakan dari anggota Tim TGR adalah saat TGR mengunjungi Rumah Harapan Indonesia, sebuah rumah singgah untuk anak-anak penderita penyakit berat tidak menular, seperti kanker. Kegiatan ini menjadi kesempatan berharga bagi anggota TGR untuk berbagi keceriaan sekaligus belajar tentang arti semangat hidup dari adik-adik binaan yang merupakan penyintas. 

  Pengalaman ini tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga mengingatkan kita bahwa rasa syukur mampu memberikan energi baru untuk terus melangkah. Yuk, kita simak cerita penuh inspirasi dari Kak Yolla (Divisi RnD), yang membagikan pengalamannya saat mengikuti kegiatan ini. 

Saat event TGR ke Rumah Harapan Indonesia, itu adalah pertama kalinya aku bisa berkunjung ke rumah singgah untuk anak-anak penderita sakit. Perasaan bener-bener campur aduk, sedih, senang, bersyukur gitu ngeliat anak-anak yang umurnya masih kecil banget dengan penyakit mereka, tapi mereka semangat banget.Para pendamping mereka, baik orang tua atau saudara, semangatnya luar biasa. Kegiatan ini booster aku untuk semangat lagi menjalani hal berat yang aku jalani,” cerita Kak Yolla. 

  Tentunya melalui pengalaman ini, dapat memberikan pelajaran berharga tentang rasa syukur dan semangat hidup. Maka, jangan lupa untuk selalu bersyukur, ya Sobat TGR!

Keseruan Kak Yolla di Rumah Harapan Indonesia 

(Dokumentasi TGR Community, 2024) 

Bernostalgia Masa Kecil  bersama Lansia

  Kebersamaan yang terjalin di TGR tidak hanya dengan anak-anak, tetapi juga mencakup para lansia. Melalui permainan tradisional, TGR mengajak para oma dan opa untuk kembali mengenang masa kecil mereka, membawa keceriaan dan semangat di usia yang tidak muda lagi. 

  Kegiatan ini bukan hanya ajang nostalgia bagi mereka, tetapi juga menguatkan hubungan antar generasi melalui permainan tradisional. Kak Nabil (Divisi AI) membagikan pengalaman tak terlupakan dari momen ini.

Kegiatan yang berkesan itu ketika main bareng lansia, karena ternyata mereka senang sekali diajak nostalgia sama masa kecil mereka!” ujar Kak Nabil.

  Berdasarkan penjelasan dari Kak Nabil, para lansia ternyata senang sekali diajak bernostalgia dengan bermain permainan tradisional, memang bermain permainan tradisional semenyenangkan itu! Sementara itu, Kak Ayu (Divisi RnD) mengungkapkan rasa bahagianya saat pertama kali bermain bersama dengan para lansia.

Ini pertama kalinya aku main sama oma dan opa. Awalnya bingung mau ngomongin tentang apa, tapi pas udah berjalan seru banget! Rame banget lagi oma dan opanya!” ujar Kak Ayu. 

  Melalui cerita dari Kak Nabil dan Kak Ayu, terlihat bahwa permainan tradisional tidak hanya membawa kebahagiaan bagi anak-anak, tetapi juga mampu menghidupkan kembali kenangan indah di masa kecil para lansia. 

Potret Berbagi Kebahagiaan Lansia

(Dokumentasi TGR Community, 2024) 

Berproses Bersama walaupun Terbatas oleh Jarak

  Perjalanan TGR dipenuhi dengan pengalaman-pengalaman yang tidak hanya mengasah kemampuan, tetapi juga mendukung setiap anggota untuk tumbuh dan berkembang. Di dalam TGR sendiri, terdapat dua jenis jobdesk yaitu offline dan online.

  Divisi yang bekerja secara offline, dapat mengasah beberapa skill seperti mengadakan event, memandu jalannya acara, dan berkomunikasi. Sedangkan untuk divisi yang bekerja online dapat mengasah skill seperti editing dan kepenulisan, seperti yang dirasakan oleh Kak Feli, dari Divisi ICW.

 Ketika pertama kali menerima tugas menulis di TGR, ia merasa amaze karena adanya proses revisian. Walaupun terdengar sederhana, dari adanya revisi tersebut membuatnya merasa dihargai dan termotivasi untuk terus belajar.

Yang tak terlupakan itu waktu pertama kali bergabung dengan TGR dan dapat tugas pertama, terus direvisi dan di-upload pertama kali. Soalnya, tulisanku masih tidak beraturan, tapi tetap dibantu perbaiki sampai di-upload,” ujar Kak Feli. 

  Tidak kalah menarik dari cerita Kak Feli, Kak Nadifatul dari Divisi Podcast Voice Over juga menceritakan pengalamannya dalam membangun podcast TGR. 

Waktu itu podcast terbilang awal terbentuk, masih belum teratur dan konsisten dalam produksinya. Sampai akhirnya berkat kerja sama teman-teman PVO dan PAE hingga saat ini podcast TGR sangat terjadwal dan konsisten dalam produksi podcast-nya. Terus waktu itu saat ada acara besar, yaitu 17 Agustus.”

“Kami pesimis nggak bisa produksi podcast. Ternyata podcast bisa publish edisi spesial kemerdekaan dan itu merupakan podcast perdana TGR dalam bentuk dialog,” ungkap Kak Nadifatul.

  Pekerjaan yang dikerjakan secara online ini juga berdampak besar dalam perjalan panjang komunitas ini. Dari hal ini, TGR juga membawa para anggotanya untuk terjun langsung ke lapangan melalui kegiatan offline seperti yang dialami oleh Kak Dwi (Divisi Grapic Designer). Kak Dwi, membagikan pengalaman pertama kalinya ketika bertugas di TGR Store saat acara di sebuah sekolah.

Waktu ada kegiatan di sekolah, di situ aku pertama kali jualan di TGR Store di booth-nya TGR.” 

Aku juga dikasih kesempatan buat bikin ular tangga temali TGR yang berkolaborasi dengan Indorelawan dan Indika Foundation,” cerita Kak Dwi.

  Selain Kak Dwi, rekan sedivisinya yaitu Kak Grace juga membagikan pengalaman serunya pada saat kegiatan perayaan paskah.“Yang paling berkesan adalah saat saya bisa berpartisipasi sebagai MC di Perayaan Paskah, kegiatan ini seru banget karena kita menghias telur bersama,” ujarnya.

  Pengalaman-pengalaman yang dibagikan oleh anggota TGR di atas, menunjukan betapa beragamnya kesempatan belajar dan berkarya yang ditawarkan oleh TGR, baik melalui offline maupun online.

  TGR tidak hanya menjadi ruang untuk melestarikan permainan tradisional, tetapi juga menjadi wadah bagi setiap anggotanya untuk berjejaring, berkembang, dan berproses bersama.


Kegiatan dan Proses Belajar Bersama TGR

(Dokumentasi TGR Community)

Kebersamaan Tim TGR

  Momen tak terlupakan yang terakhir, sudah pasti adalah kebersamaan di TGR! Kebersamaan tidak hanya terlihat pada saat kegiatan saja, bahkan kebersamaan juga terjalin dalam momen-momen kecil.

Momen pertama kali aku datang ke sekretariat juga sangat berkesan. Aku bertemu dengan teman-teman yang memiliki semangat yang sama, saling berbagi ide dan pengalaman, serta membangun kekompakan,” tutur Kak Nenden. 

“Rasanya nggak pernah bosan untuk kegiatan bersama TGR! Seru bisa ketemu banyak orang-orang baru dan banyak dapat kesempatan baru,” jelas Kak Nabil. 

  Momen bertemu teman baru yang dapat diajak berbagi visi serta berkegiatan bersama merupakan hal yang berharga. Jadi, wajar saja hal ini sangat berkesan bagi para anggota Tim TGR. Selain momen-momen kecil, kebersamaan di TGR bisa terlihat dalam momen-momen tak terduga seperti yang dialami Kak Dwi. 

  Kak Dwi menceritakan pengalaman menariknya selama di TGR, lho! Seperti saat ia nyasar di kegiatan TGR Fun Day karena ID card  yang terjatuh. Meskipun sempat terpisah dari rombongan, Kak Dwi akhirnya berhasil kembali setelah dibantu oleh Tim TGR lainnya. Baca cerita lengkapnya di sini

Jadi kejadiannya karena id card aku jatuh, karena id card ku jatuh, akhirnya aku cari id card-nya ke tempat awal dan ternyata tetap nggak ketemu. Alhasil pas mau balik ke rombongan ternyata udah jauh banget pisahnya dan aku nyasar beda arah sama rombongan dan berakhir hilang karena nyasar. Di sana juga susah sinyal, jadi aku kesulitan untuk menghubungi Kak Hafizhah dan Kak Suvi, tapi akhirnya aku bisa menghubungi Kak Hafizhah dan akhirnya di arahkan ke titik kumpul,” ujar Kak Dwi.

  Cerita yang diungkapkan Kak Dwi ini tidak hanya menjadi cerita yang unik dan memorable, tetapi juga menunjukan bagaimana kebersamaan dan support di TGR menjadi nilai utama dalam setiap kegiatan. 

 Kebersamaan dalam TGR ini tentunya akan membangun sebuah hubungan yang erat, saling mendukung, dan berkembang bersama. TGR menciptakan ruang di mana setiap anggota merasa dihargai dan diperhatikan, baik dalam kesuksesan maupun tantangan. Wah, seru banget ya!

Potret Kebersaman TGR

(Dokumentasi TGR Community)

  Nah, itulah delapan pengalaman tak terlupakan dari anggota Tim TGR! Bagaimana Sobat TGR, menarik semua gak sih? TGR sebagai komunitas yang bergerak dalam bidang permainan tradisional dan hak anak akan terus bertumbuh, berkembang, dan terus konsisten untuk berbagi kebahagiaan dengan permainan tradisional.

  Jadi, yuk terus dukung kami dan berpartisipasi menjadi pejuang permainan tradisional! "Once again, Happy 8th Anniversary Traditional Games Returns!" Lupakan Gadget-mu, Ayo Main di Luar! (NAY/ed.HRV) 

  Untuk Sobat TGR yang ingin berkolaborasi dengan kami, mulai dari menjadi pengisi acara, tenant hingga narasumber, hubungi kami dengan klik tautan ini ya.

 

Writer: Kania Nurzahra

Editor: R. Harvie R. B. R

Graphic Designer: R. Harvie R. B. R

QC/Publisher: R. Harvie R. B. R

Traditional Games Returns Kerelawanan Pengalaman Tak Terlupakan Kisah Kerelawanan Momen Relawan Bermain Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Komentari Tulisan